Lailatul Qadar : Dilipatgandakan Segala Amal dan Diampuni Segala Dosa

Lailatul Qadar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idLailatul Qadar adalah malam yang paling utama. Malam ini lebih dimuliakan  Allah dibandingkan malam-malam lainnya. Oleh karena itu, malam ini penuh berkah sebagaimana firman Allah:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.” [ ad-Dukhaan/44 : 3]

Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, “Allah mensifati malam ini dengan keberkahan, karena Dia menurunkan kepada hamba-hamba-Nya berbagai berkah, kebaikan dan pahala pada malam yang mulia ini.”

Dr Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i dalam bukunya berjudul “At Tabaruk Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu” yang dalam edisi Indonesia menjadi “Amalan Dan Waktu Yang Diberkahi” menjelaskan lailatul qadar yang penuh barakah ini mengandung berbagai keutamaan yang agung dan kebaikan-kebaikan yang banyak. Salah satu di antaranya adalah amal-amal yang dikerjakan pada malam mulia ini akan dilipatgandakan dan pengampunan dosa-dosa orang yang nenghidupkan lailatul Qadar ini.

Allah Tabaaraka wa Ta’aalaa berfirman dalam surat al-Qadr:

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْر ِلَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” [ al-Qadr/97 : 2-3]

Para mufassir (ahli Tafsir) menyatakan, maknanya adalah amal saleh (yang dilakukan pada) lailatul qadar lebih baik dari amal saleh selama seribu bulan (yang dilakukan) di luar lailatul qadar. Dan ini merupakan karunia yang agung, rahmat dari Allah pada hamba-hamba-Nya, serta barakah yang besar lagi nyata yang dimiliki oleh malam yang mulia ini.

Nabi SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra :

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

“Barangsiapa yang mendirikan lailatul Qadr karena iman dan mengharapkan pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang lalu” [Shahih al-Bukhari (II/228) kitab ash-Shiyaam dan Shahih Muslim (I/524) kitab ash-Shaalah al-Musaafiriin]

Dr Nashir menjelaskan kata قَامَ “mendirikan” pada hadis di atas dapat diwujudkan dalam bentuk salat, berzikir, berdo’a, membaca al-Quran dan berbagai bentuk kebaikan lainnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *