Kultum 410: Mengapa Melaksanakan Puasa Syawal

Melaksanakan Puasa Syawal
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Mungkin sudah bukan hal baru lagi, bahwa hukum puasa Syawal itu sunnah, bukan wajib. Namun, ada beberapa hal yang perlu diketahui agar kita lebih sesuai sunnah di dalam menjalankan. Puasa Syawal bisa langsung dilakukan setelah Idu lfitri agar lebih cepat tertunaikan dan tidak ada kesulitan yang akan menghalangi amalan puasa berikutnya.

Di samping itu, adalah karena lebih afdhal jika kita melaksanakan puasa Syawal secara berturut-turut. Namun demikian, puasa Syawal boleh dilakukan selang seing, tidak berturut-turut, dan boleh tidak di awal Syawal. Puasa Ramadhan itu jika diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal maka pahalanya sama dengan puasa setahun penuh.

Adapun bagi yang berhutang puasa Ramadhan, maka sebelum melakukan puasa Syawal, maka ia disarankan untuk menyempurnakan puasa Ramadhan dahulu dengan membayar qadha puasa lalu melaksanakan puasa Syawal. Dengan demikian puasa Syawal yang dilakukan akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh, sebagaimana sabda Rasulullah,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا

مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya:

Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh (HR. Muslim, no. 1164).

Para ulama menafsirkan bahwa berpuasa seperti setahun penuh itu asalnya karena setiap kebaikan semisal dengan sepuluh kebaikan. Bulan Ramadhan (puasa sebulan penuh) sama dengan (berpuasa) selama sepuluh bulan (30 x 10 = 300 hari = 10 bulan). Sedangkan berpuasa enam hari di bulan Syawal sama dengan (berpuasa) selama dua bulan (6 x 10 = 60 hari = 2 bulan). Perlu dicatat ini adalah tafsir.

Puasa Syawal juga seperti halnya shalat sunnah rawatib yang dapat menutup kekurangan dan menyempurnakan shalat wajib. Di samping itu, melakukan puasa Syawal merupakan salah satu tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Jika Allah Subhanahu wata’ala menerima amalan seorang hamba, maka Dia akan menunjuki pada amalan saleh selanjutnya. Jika Allah menerima amalan puasa Ramadhan, maka Allah akan tunjuki untuk melakukan amalan saleh lainnya, di antaranya puasa enam hari di bulan Syawal.

Puasa Syawal juga sebagai bentuk syukur pada Allah yang telah emberikan nikmat berupa ampunan dosa yang begitu banyak di bulan Ramadhan. Bukankah kita telah ketahui bahwa melalui amalan puasa dan shalat malam selama sebulan penuh adalah sebab datangnya ampunan Allah, begitu pula dengan amalan menghidupkan malam lailatul qadr di akhir-akhir bulan Ramadhan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *