Kultum 410: Mengapa Melaksanakan Puasa Syawal

Melaksanakan Puasa Syawal
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Perlu diingat bahwa rasa syukur haruslah diwujudkan setiap saat dan bukan hanya sekali saja ketika mendapatkan nikmat. Namun, setelah mendapatkan satu nikmat kita butuh pada bentuk syukur yang selanjutnya. Ada bait sya’ir yang indah terbaca,

إِذَا كَانَ شُكْرِي نِعْمَةَ اللهِ نِعْمَةً

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

عَلَيَّ لَهُ فِي مِثْلِهَا يَجِبُ الشُّكْرُ

فَكَيْفَ بُلُوْغُ الشُّكْرِ إِلاَّ بِفَضْلِهِ

وَ إِنْ طَالَتْ الأَيَّامُ وَ اتَّصَلَ العُمْرُ

Artinya:

Jika syukurku atas nikmat Allah adalah suatu nikmat,

wajib atasku untuk bersyukur pula atasnya.

Bagaimana mungkin kita dapat bersyukur kecuali dengan karunia-Nya?

Meskipun hari semakin panjang dan umur terus bertambah.

Di sampingitu, melaksanakan puasa Syawal juga merupakan tanda bahwa ibadah seseorang itu kontinyu dan bukan sekedar musiman. Al-Bisyr rahimahullah ketika ditanya tentang ibadah semusim Ramadhan megatakan,

بِئْسَ القَوْمُ لاَ يَعْرِفُوْنَ اللهَ حَقًّا إِلاَّ

فِي شَهْرِ رَمَضَانَ إِنَّ الصَّالِحَ الَّذِي

يَتَعَبَّدُ وَ يَجْتَهِدُ السَّنَةَ كُلَّهَا

Artinya:

Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah di bulan Ramadhan saja, ingat, orang yang shalih yang sejati adalah yang beribadah dengan sungguh-sungguh sepanjang tahun (lihat: Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 390).

Seorang ulama pernah ditanya, ”Bulan manakah yang lebih utama, Rajab, ataukah Syakban?” Beliau menjawab, “Jadilah rabbaniyyin dan janganlah menjadi Syakbaniyyin”. Artinya, jadilah hamba rabbaniy yang rajin ibadah di setiap bulan sepanjang tahun dan bukan hanya di bulan Syakban saja. Jawaban ini lalu dianalogikan dengan, “Jadilah rabbaniyyin dan janganlah menjadi Ramadhaniyyin”.

Sementara itu, Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan bahwa Allah tidak menjadikan batasan waktu untuk beramal bagi seorang mukmin kecuali kematian. Lantas beliau membaca firman Allah Ta’ala,

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Artinya:

Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu kematian (QS. Al-Hijr, ayat 99). Wallahu a’lam.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                    —ooOoo—

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *