Kultum 412: Mensyukuri Segala Sesuatu dalam Hidup

Mensyukuri Segala Sesuatu dalam Hidup
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Di dalam hidup ini, kita diperingatkan bahwa jika kita ingin mencoba menghitung kenikmatan yang kita terima dari Allah Subhanahu wata’ala, maka kita tidak akan mampu dan tidak akan dapat menghitungnya. Dalam hal ini Allah Subhanahu wata’ala sudah memperingatkan dalam firman-NYa,

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗ

اِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya:

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang (QS. An-Nahl, ayat 18).

Namun sebagai manusia, kita juga telah ditanya “Apakah kita sudah bersyukur atas nikmat yang tak terhitung itu?” Jawaban yang bisa kita renungkan sungguh akan mampu membuat kita menangis dan jatuh lunglai. Jangankan bersyukur. Ingat akan berbagai macam kenikmatan itu saja tidak. Bayangkan, betapa manusia itu sangat kufur (ingkar) atas segala nikmat yang Allah berikan. Padahal, kita juga sudah diwanti-wanti oleh Allah,

فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا

لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ

Artinya:

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku (QS. Al-Baqarah, ayat 152).

Yang juga patut disayangkan, kita juga sering mengabaikan ucapan “Alhamdulillah” dan bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala atas semua yang telah Dia berikan kepada kita. Kita lupa bahwa ibadah kecil ini lebih berharga daripada yang kita pikirkan.

Memang benar bahwa siapa pun yang bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala untuk setiap dan segala sesuatu, Allah akan memberkati orang itu dengan barakah dan bahkan lebih banyak karunia dalam hidup. Bagaimanapun, hanya dengan Rahmat-Nya kita semua bisa berada di tempat kita berdiri hari ini.

Ada berbagai cara kita dapat bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala atas semua yang telah Dia berikan kepada kita dalam kehidupan ini. Untuk itu, Allah juga menyimpan dan menyediakan untuk hamba-hamba-Nya yang setia di akhirat. Berikut ini ada berapa Ibadah sederhana yang bisa kita coba dan kita biasakan agar menjadi rutinitas.

Pertama, belajarlah menghafal berbagai doa. Pelajarilah doa-doa pendek yang dimaksudkan untuk dibaca dalam situasi yang berbeda, misalnya doa ketika meninggalkan rumah, hendak melakukan perjalanan, sebelum makan, dan sebagainya. Jadikan doa-doa ini sebagai bagian dari gaya hidup kita.

Dengan membiasakan mengucap doa-doa pendek ini, kabiasaan membaca doa akan menjadi bagian dari kehidupan kita. Dengan melakukan ini pula, kita telah menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu wata’ala sambil mengikutsertakan Allah dalam segala hal yang kita lakukan. Bukankah demikian?

Selanjutnya, perhatikan jumlah shalat sunat yang kita lakukan setiap hari. Dengan mengamati Nafl Rakaat (jumlah rakaat shalat sunat) yang kita lakukan, kita akan terbiasa menghitung seberapa rasa syukur yang kita panjatkan kepada Allah. Kalau jumlah rakaat shalat sunat itu belum mencapai 12 rakaat dalam sehari maka kita perlu menambah. Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ

بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ

قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ

الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ

قَبْلَ الْفَجْرِ

Artinya:

Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas rakaat dalam sehari, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga. Dua belas rakaat tersebut adalah empat rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat sesudah Zhuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah ‘Isya, dan dua rakaat sebelum Shubuh (HR. Tirmidzi, no. 414).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *