Kultum 419: Jutaan Anak Sangat Membutuhkan Bantuan

Jutaan Anak Sangat Membutuhkan Bantuan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Terus terang, slah satu kelemahan kita adalah kita kurang banyak tahu tentang apa yang disebut geopolitik. Jangankan tentang itu, mata pelajaran geografi saja kita juga tidak banyak tertarik untuk mempelajari. Akibatnya, banyak dari kita yang juga tidak tahu di mana letak negara Afgantistan, Suriah, Lebanon, Yaman, atau Pakistan.

Akibatnya, kita juga tidak banyak mau peduli tentang keadaan di berbagai negara tersebut. Selanjutnya, kita juga kurang peduli dengan derita yang ada di berbagai negara tersebut. Salah satu alasan yang klasik adalah “kita juga punya banyak masalah dalam negeri” yang membutuhkan bantuan kita. Memang benar demikian. Tapi mari kita lihat sejenak apa yang terjadi pada saudara-saudari kita di sana.

Sebagai seorang Muslim, adalah tanggung jawab kita untuk melindungi orang lain dari segala jenis bahaya dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, seperti misalnya anak yatim. Islam sangat mementingkan membantu orang yang membutuhkan. Allah Subhanahu wata;ala telah menyatakan dalam Al-Qur’an bahwa,

وَيُطۡعِمُوۡنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ

مِسۡكِيۡنًا وَّيَتِيۡمًا وَّاَسِيۡرًا

Artinya:

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan (QS. Al-Insan, ayat 8).

Dalam Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia) dijelaskan bahwa pelaku apa yang diperintahkan dalam ayat di atas akan mendapat ganjaran “Minuman yang dicampur dengan kafur ini adalah mata air yang darinya para hamba Allah akan minum, mereka meng-alirkannya sebagaimana mereka kehendaki dengan mudah. Orang-orang itu dulu di dunia memenuhi apa yang mereka wajibkan atas diri mereka sendiri berupa ketaatan kepada Allah, mereka takut kepada azab Allah pada Hari Kiamat yang mudaratnya berat, keburukannya merata dan menyebar atas manusia, kecuali siapa yang dirahmati Allah”.

Selanjutnya, dijelaskan bahwa mereka itu adalah orang yang memberi makan, sekalipun “mereka mencintai makanan itu karena mereka membutuhkannya”, kepada orang miskin lemah yang tidak mampu berusaha yang tidak mempunyai apa yang mencukupinya, anak kecil yang bapaknya mati sementara dia belum baligh dan tidak berharta, serta tawanan yang ditawan dalam perang dari kalangan orang-orang kafir dan lainnya. Mereka berkata dalam diri mereka, “Kami berbuat baik kepada kalian demi mencari ridha dan pahala Allah, kami tidak mencari ganti, tidak menginginkan pujian dan sanjungan dari kalian. Sesungguhnya kami takut kepada (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang padanya wajah-wajah menjadi muram durja, serta kening-kening berkerut karena bebannya yang berat dan ketakutannya yang mencekam”.

Nah, di sudut-sudut dunia ini, termasuk di negeri-negeri yang disebutkan di atas tadi, anak-anak yang tidak memiliki hak, orang tua yang dirampas, disebut “Yatim” dalam Al-Qur’an, yang dikenal sebagai Yatim. Islam, sebagai agama perdamaian dan ketenangan, mendukung pentingnya menjaga anak-anak ini. Selain itu, dalam Al-Qur’an, topik tentang anak yatim telah disebutkan lebih dari dua puluh kali dan juga ditandai oleh Hadits dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkali-kali.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *