Disway: Politik Hati

Politik Hati
Harry, isteri dan dua anaknya.--
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Kedatangannya ke kali ini untuk MRI: diketahuilah hatinya sirosis. Dokter di sana pun merasa aneh. Harry tidak mengidap hepatitis apa pun.  Kok bisa kena sirosis.

Maka Malaka menyarankan agar Harry transplant. Harus cepat. Dalam satu tahun. Sebabnya: sudah ada kanker di hati Harry.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pulang ke Jakarta Harry banyak bertanya ke dokter. Ia punya kenalan dokter di RSCM. Kenalannya itulah yang menjelaskan bahwa kini Indonesia sudah mampu melakukan transplant hati: di RSCM.

Lalu disarankan segera mencari donor.

Sang istri mau. “Tapi postur saya terlalu kecil. Tidak cocok,” ujar sang istri.

Dua anaknya masih remaja. Yang pertama baru SMA. Tapi beberapa keluarganya mau jadi donor. Ada yang cocok, ada yang tidak.

Akhirnya diputuskan: kakak ipar Harry yang jadi donor. Namanya: Yafiet Mulyawan. Darahnya pun sama: golongan B.

Rasa kekeluargaan di keluarga Harry luar biasa. Sampai ipar pun mau jadi donor.

Maka Jumat pagi lalu Harry dan Yafiet sama-sama dimasukkan ruang operasi.

Hati Yafiet dipotong separo. Hati Harry diambil semua.

Potongan hati Yafiet itu yang kemudian dipasang di dada Harry.

Kelak, dalam waktu tiga bulan, hati Yafiet akan utuh kembali. Separo hati yang dipasang di Harry pun menjadi hati yang utuh.

Yafiet sendiri hanya satu malam di ICU. Keesokan harinya sudah masuk ke ruang inap.

Harry sampai kemarin memang masih di ICU tapi beberapa selang sudah dilepas. Termasuk selang makanan.

“Barusan sudah bisa ngobrol banyak,” ujar sang istri kemarin sore.

Sang istri tadi malam menelepon saya dari ruang ICU. Video call. Harry minta bicara dengan saya. Saya layani. Sebentar. Saya tidak mau merusak penjagaan pasca-transplant yang harus sangat steril.

Suami-istri ini memang berdarah Minang. Harry lahir di Jakarta. Tamat SMAN 1 Jakarta ia langsung masuk UI. Jadilah Harry sarjana ilmu politik.

Sang istri lahir di Bukittinggi. Dia sekolah di Madrasah Sumatera Thawalib Parabek. Lalu kuliah di IAIN Padang: jurusan tafsir hadis.

“Kok bisa berjodoh dengan Harry yang nun jauh di Jakarta?”

“Dijodohkan oleh keluarga,” ujarnyi.

Harry adalah seorang pengusaha. Pun Yafiet, iparnya.

Mereka sama-sama berdagang pakaian di pasar Tanah Abang.

Politik dagang di Tanah Abang bisa lebih seru dari ilmu politik yang ia perdalam di UI. (Dahlan Iskan)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar