Disway: Catch Kill

Catch Kill
Mantan Presiden AS Donald Trump tertidur saat mengikuti sidang di Pengadilan New York.-Pool-


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dahlan Iskan

Hajinews.co.id – Istrinya ulang tahun: ke-54. Sang suami, 77 tahun, harus menghabiskan hari sebagai terdakwa di pengadilan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sang istri berulang tahun di Florida. Sang suami menghadapi hakim, jaksa, dan dewan juri di pengadilan New York.

Anda sudah tahu: itulah hari-hari ini yang harus dilewati Donald Trump, presiden Amerika periode lalu.

Melania, sang istri, tidak mendampingi Trump di pengadilan. Ini pengadilan yang bisa membuatnyi gundah: terkait dengan kelakuan seksual sang suami dengan wanita lain. Padahal, saat itu, Trump berstatus menikah dengan Melania.

Pekan lalu Trump terkena pukulan telak: saksi kunci perkara ini tidak membantu Trump. David Pecker, pemilik mingguan National Inquirer, mengaku terus terang: ia mempraktikkan jurnalisme catch and kill. Tujuannya: membantu Trump. Agar hubungan Trump dengan wanita komersial tidak terbongkar menjelang Pilpres 2016.

Caranya: David Pecker membeli pengakuan wanita itu. Biasanya untuk disiarkan di media. Hanya media yang membeli cerita itu yang berhak menuliskan ceritanya. Eksklusif.

Kali ini David Pecker tidak begitu. Ia membeli cerita skandal Trump tersebut untuk ”dimatikan”. Untuk tidak disiarkan. Berarti tidak akan ada media lain yang mendapatkan cerita itu.

David Pecker juga mengaku bukan baru kali itu melakukan praktik catch and kill. Itu menunjukkan betapa media di Amerika ternyata juga sebusuk itu.

National Inquirer bentuknya sedikit lebih kecil dari tabloid. Sedikit lebih besar dari majalah. Isinya gosip. Artis dan politik. Laris. Biasanya dipajang di dekat kasir di semua supermarket di Amerika.

Kini media cetak itu sudah berubah menjadi online. Pemiliknya sudah bukan lagi David. Oplah terbesarnya mencapai 6 juta eksemplar. Kini tinggal sekitar 200.000.

Kalau saja catch and kill itu tidak menyangkut Pemilu sebenarnya sulit untuk dituntut. Tapi karena praktik itu sengaja untuk membuat informasi tentang capres tertutup dianggap tidak jurdil.

Pukulan kedua adalah soal uang tutup mulut si wanita. Juga dikaitkan dengan Pemilu.

Kalau tutup mulut agar tidak ketahuan istri tidak ada urusan dengan hukum. Tapi ini terkait agar tidak ada informasi negatif tentang capres maka jadi masalah hukum.

Pukulan kedua itu datangnya dari saksi kunci berikutnya: Michael Cohen. Ia orang kepercayaan Trump lebih 10 tahun. Saking dekatnya sampai mendapat julukan ”Mr Fix”‘-nya Trump. Artinya: kalau ada masalah yang kurang lurus di tubuh Trump, Cohen-lah yang harus membenahi. Termasuk bagaimana agar hubungan dengan wanita tadi bisa beres.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *