Inilah Gaji Rasulullah SAW Selama Bekerja Bersama Siti Khadijah

Rasulullah SAW

Hajinews.co.id Rasulullah SAW terkenal tidak hanya sebagai Nabi dan Utusan Allah SWT, namun juga sebagai seorang pengusaha yang baik dan jujur. Dia tidak pernah melakukan penipuan di bisnisnya.

Menurut buku “Sejarah Terlengkap 25 Nabi tulisan Rizem Aizid, Nabi Muhammad SAW sudah aktif berdagang sejak usia 12 tahun. Pertama, ia diajak oleh pamannya yang tak lain adalah Abu Thalib ke sebuah rombongan bisnis di tanah Syam.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sejak itu, Nabi SAW terlibat dalam bisnis. Hingga suatu saat Rasulullah bertemu dengan Siti Khadijah yang saat itu belum menjadi istrinya.

Pertemuan Siti Khadijah dengan Nabi Muhammad

Menurut buku Khadijah: Cinta Sejati Rasulullah oleh Abdul Mun’im, kala itu Khadijah akan mengirim kafilah dagang ke negeri Syam. Ia mencari seseorang untuk diutus ke Syam mengawasi dan memimpin rombongan dagang tersebut.

Kala itu, masyarakat Makkah tengah membicarakan Nabi Muhammad SAW. Ia dikenal sebagai pemuda yang memiliki kejujuran dan keluhuran budi di tengah rekannya yang sibuk berfoya-foya.

Mendengar tentang Rasulullah SAW itu, Khadijah RA akhirnya memutuskan agar Muhammad-lah yang menangani urusan perdagangan di Syam. Sebab, ia menilai kejujuran menjadi hal penting dalam perdagangan.

Setelah berbincang tentang perdagangan bersama Nabi Muhammad SAW, Khadijah menangkap kesan bahwa sang nabi merupakan pemuda yang cerdas, santun, pandai menjaga diri dan berpenampilan sempurna. Rasulullah SAW bahkan terlihat tenang ketika diam.

Yakin bahwa Nabi Muhammad-lah yang dapat mengemban tugas dari Khadijah, ia lalu menemu paman Rasulullah SAW yaitu Abu Thalib untuk menceritakan tawaran kerja. Kabar tersebut membuat Abu Thalib girang bukan kepalang.

Besaran Gaji Rasulullah SAW ketika Bekerja dengan Khadijah

Menukil dari buku Belajar Bisnis kepada Khadijah yang disusun oleh Azti Arlina, sebelum mencapai kesepakatan Siti Khadijah menegaskan agar Nabi Muhammad SAW menghindari hal-hal yang merusak hubungan mitra bisnis, terutama tentang sistem penggajian atau bagi hasil. Menurutnya, ini menjadi salah satu yang merusak ukhuwah.

“Aku memanggilmu kemari berdasarkan apa yang kudengar orang-orang tentang perkataanmu yang jujur, integritasmu yang terpercaya dan akhlakmu yang mulia. Aku memilihmu dan akan kubayar engkau dua kali lipat dari apa yang diperoleh orang lain dari kaummu,” kata Khadijah.

Kala itu, Khadijah mencari orang dengan upah dua ekor unta untuk mengurus dagangannya ke negeri Syam. Itulah upah yang diberikan Khadijah kepada Rasulullah SAW.

Selain itu, disebutkan pula dalam buku Etika Bisnis Islam karya Dwi Santosa Pambudi terkait upah Nabi SAW. Dari Allaham Dzahabi dari Nabi Muhammad SAW berkata:

“Saya telah melakukan dua kali perjalanan dagang untuk Khadijah dan mendapatkan upah dua ekor unta betina dewasa.” (Jami’ Shaghir)

Kemudian, Ibnu Sa’d dalam Thabaqat-nya mengatakan hal serupa. Khadijah pernah memberikan Rasulullah SAW hadiah unta untuk berdagang ke Syam.

Lalu, Abu Thalib paman Rasulullah SAW juga dikatakan pernah meminta Khadijah untuk menggaji Rasulullah SAW dengan empat ekor unta. Khadijah memenuhi permintaan tersebut.

Meski demikian, berdasarkan sumber-sumber yang dihimpun tak ada catatan spesifik yang menjelaskan tentang jumlah gaji atau pendapatan Rasulullah SAW ketika bekerja dengan Khadijah.

Wallahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *