Jakarta, Hajinews.id – Pemerintah meyakini ekonomi nasional akan pulih pada 2021 mendatang. Namun, sebaliknya ekonom yang merupakan Mantan Menteri Keuangan era SBY, Chatib Basri, memperkirakan perekonomian Indonesia pada tahun depan belum sepenuhnya pulih seperti 2019.
Indikator ekonomi masih lemah, yakni sejumlah sektor yang masih akan dibayangi pelemahan karena protokol kesehatan masih terus dijalankan.
“Kecuali ada second wave, 2021 akan lebih baik. Tapi, belum kembali ke 2019,” ujar Chatib dalam video daring, baru-baru ini.
Menurut Chatib, protokol kesehatan masih dilaksanakan karena vaksinasi membutuhkan proses yang panjang.
Di sisi lain, lanjut dia, distribusinya ke seluruh Indonesia memiliki tantangan yang besar. Menilik kondisi tersebut, untuk menekan penyebaran virus Corona, masyarakat pun harus melakukan antisipasi seperti saat ini yang berimbas pada kondisi ekonomi.
Karenanya, lanjut Chatib, sumber pertumbuhan ekonomi pada tahun depan masih akan ditopang dari sisi domestik. Pertumbuhan didorong oleh investasi dalam negeri dan konsumsi.
Sementar untuk investasi, dunia usaha belum banyak melakukan ekspansi karena kapasitas produksinya belum optimal. Selama pemerintah belum dapat menangani pandemi, protokol kesehatan terus dilakukan sehingga akan berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan dunia usaha.
Chatib mengingatkan, dunia usaha harus mulai melakukan transformasi bila ingin bertahan di masa pandemi.
“Mereka yang bisa survive adalah yang bisa transformasi, seperti ke dunia digital,” tukasnya.