Renungan Pagi: Tidur Dianjurkan vs Tidur Dilarang

Tidur. (Foto: kabarmakkah.com)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ternyata, selain istirahat tidur pada malam hari, terdapat 3 jenis tidur yang perlu kita ketahui yaitu:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

TIDUR HAILULAH, TIDUR QAILULAH dan TIDUR ‘AILULAH

1 . Tidur HAILULAH : Tidur yang menghalangi Rezeki.

2 .Tidur QOILULAH : Tidur yang dianjurkan bahkan disunnahkan Nabi Muhammad SAW.

3 .Tidur ‘ AILULAH : Tidur yang menyebabkan datangnya penyakit.

1. HAILULLAH adalah :
Tidur sehabis melaksanakan Shalat Shubuh, dinamakan demikian, karena tidur tersebut dapat menghalangimu dari Rezeki yang Allah SWT tebar pada waktu pagi hari.

Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah,

وَمِنَ المكْرُوْهِ عِنْدَهُمْ : النَّوْمُ بَيْنَ صَلاَةِ الصُّبْحِ وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ فَإِنَّهُ وَقْتٌ غَنِيْمَةٌ

“Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak.” (Madarijus Salikin, 1: 369)

Dari ‘Urwah bin Zubair, beliau mengatakan,

كان الزبير ينهى بنيه عن التصبح ( وهو النّوم في الصّباح )

“Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi.”

Urwah mengatakan,

إني لأسمع أن الرجل يتصبح فأزهد فيه

“Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. (HR. Ibnu Abi Syaibah 5: 222 no. 25442 dengan sanad yang shahih).

Yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah setelah melaksanakan shalat subuh, mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendoakan waktu pagi sebagai waktu yang penuh keberkahan.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no. 2606, Ibnu Majah no. 2236 dan Tirmidzi no. 1212. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Berdasarkan hal di atas, sebagian ulama salaf tidak menyukai tidur setelah shalat subuh.

Kesimpulannya, yang paling afdhol adalah menggunakan waktu pagi untuk aktivitas yang bermanfaat untuk dunia ataupun untuk urusan akhirat.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid dalam Fatawanya berkata, “Namun jika ada seorang yang memilih untuk tidur di setelah shalat Shubuh agar bisa bekerja dengan penuh vitalitas maka hukumnya adalah tidak mengapa, terutama jika tidak memungkinkan bagi orang tersebut untuk tidur siang dan hanya mungkin tidur di waktu pagi.” (Fatwa Al Islam Sual wa Jawab no. 2063)

2. QAILULLAH adalah :
Tidur sebelum melakukan Shalat Dzuhur sekitar 25 – 30 menit sebelum dikumandangkannya Adzan Dzuhur. Tidur jenis ini sangat bemanfaat dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Dijelaskan bahwa ketika musim panas Rasulullah Nabi Muhammad SAW tidur sebelum Dzuhur. dan ketika musim dingin beliau Nabi Muhammad SAW tidur setelah Dzuhur.

3. ‘AILULLAH adalah :
Tidur sehabis melakukan Shalat Ashar, tidur jenis satu ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah: sesak napas, murung, gelisah dan mudah pikun/pelupa.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan kita sehari – hari.

آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

Semoga bermanfaat, insyaAlloh… Aamiin.
Wallohu’alam.

(Kajian Agama/rumaysho)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *