Hikmah Pagi: Muliakan Anak Yatim dan Menjaga Hati Orang Yang Meminta

Ilustrasi anak yatim (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,– Di bulan Maulid ini layaklah kita ketahui bagaimana sikap Rosulullah SAW terhadap anak yatim dan orang yang meminta. Mengetahui akhlak Beliau diharapkan kita mengikutinya dan menjadikannya sebagai sikap hidup.

Rasulullah saw dalam firman-Nya menyatakan,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ – وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ – وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).” (QS.Adh-Dhuhaa:9)

Dalam ayat ini, didikan pertama yang Allah berikan kepada Rasulullah saw adalah pentingnya memperhatikan anak yatim.

Jangan perlakukan mereka dengan sewenang-wenang, jangan menekan kehidupan mereka. Bahkan dalam ayat lain bukan hanya wajib diberi tapi juga harus dimuliakan.

كَلَّا ۖ بَلْ لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ

“Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim.” (QS.Al-Fajr:17)

Kedua, hargailah orang yang meminta-minta. Jika kita memiliki sesuatu maka berikanlah kepada mereka, jika kita tidak ingin memberi maka gunakan cara yang baik dalam menolak mereka.

Jangan sakiti hati mereka..

Jangan berucap yang menyinggung hati mereka.

Tapi yang menarik, setelah Allah memberi penjelasan tentang hak anak yatim dan hak orang yang meminta, baru kemudian Allah menutup surat ini dengan ayat :

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).”

Seakan Allah ingin menjelaskan bahwa siapa yang belum memuliakan anak yatim dan belum memberi orang yang membutuhkan maka ia seakan belum mensyukuri nikmat Allah.

Orang yang bersyukur adalah mereka yang telah meng-aplikasikan syukurnya dengan berbagi kepada anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan.

Bukankah Islam mengajarkan kepada kita untuk memberi sebelum diminta, apalagi setelah orang itu menggadaikan kehormatan dirinya dengan mengetuk pintu rumah untuk memohon dan meminta. Semoga bermanfaat (khazanah alqur’an)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *