Hikmah Malam: Zuhud Itu Bukan Pada Penampilan Fisik

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Dalam postingan sebelumnya,  telah dijelaskan bahwa zuhud itu tidak serakah dengan dunia dan tidak menginginkan harta yang dimiliki orang lain. Jadi bukan berarti meninggalkan dunia, melainkan tidak terlena oleh kenikmatan dunia. Dalam Hikmah kali ini ingin ditegaskan bahwa zuhud itu ada dalam hati.

Dalilnya adalah:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له

“Barangsiapa yang menjadikan dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup selalu ada di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) dunia melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya”

[HR Ibnu Majah 4105, Ahmad 5/183, Ad-Daarimi 229]

Penjelasan :

Ketika melihat seseorang berpakaian necis, memakai jam mahal, mengendarai mobil mewah, lalu berhenti makan siang di angkringan pinggir jalan, mungkin ada diantara kita yang berkomentar dalam hati,  “wah zuhud sekali dia”.

Sebaliknya, ketika didapati petugas kebersihan jalan yang masih dengan pakaian dinas serba kuning masuk ke gerai pizza terkenal, memesan salah satu menu termahal, sebagian diantara kita akan mudah berkomentar,  “besar pasak daripada tiang, boros sekali dia”.

Inilah gambaran yang ada ditengah-tengah kita, mudah meng-klaim Zuhud tanpa tahu hakikat dari Zuhud. Mari kita simak bagaimana Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam menerangkan hal ini:

مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له،

“Barangsiapa yang menjadikan dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup selalu ada di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) dunia melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya”

Siapapun yang menjadikan Dunia sebagai prioritas, walaupun ia tidak berkecukupan, tidak mewah, maka hakikatnya ia tetaplah hamba Dunia.  Sebaliknya, Nabi SAW menerangkan orang yang menjadikan akhirat sebagai prioritas:

ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

“Dan barangsiapa yang menjadikan akhirat tujuan utamanya, maka Allah akan himpunkan urusannya, Alloh akan jadikan kekayaan/selalu merasa cukup ada dalam hatinya, dan (harta benda) duniapun akan datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak membuatnya silau)”

[HR Ibnu Majah 4105, Ahmad 5/183, Ad-Daarimi 229]

Inilah hakikat yang sebenarnya dari Zuhud, sebab Zuhud bukanlah orang yang meninggalkan dunia, Zuhud bukanlah orang yang tidak mengikhtiarkan dunia, tapi yang disebut Zuhud adalah yang menjadikan akhirat sebagai prioritas utama walaupun ia masih mengejar dunia.

Demikian Wallahu a’lam bish-shawaab (GWA).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *