Pernyataan Jokowi Soal Capres 2024 Cuma untuk Menyenangkan Sandiaga

Peneliti dan pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes. (Foto: Kompas)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Peneliti dan pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai isyarat Presiden Joko Widodo kepada Sandiaga Uno sebagai kandidat kuat presiden 2024 hanya untuk menyenangkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

“Menurut saya itu, kode-kode itu mungkin untuk menyenangkan Pak Sandi saja. Karena kan posisinya ketika itu (acara) Hipmi, dia (Sandiaga) kan mantan Ketua Hipmi,” ujar Arya di Jakarta, Ahad (19/1/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Arya terlalu cepat untuk memastikan siapa sosok yang akan menggantikan Jokowi sebagai presiden. Apalagi, masih ada pilkada serentak pada tahun 2020 yang akan memunculkan tokoh-tokoh potensial baru.

“Masih sangat panjang dan banyak kandidat juga yang potensial jadi kompetitor Sandiaga. Artinya masih sangat dinamis, masih terlalu dini untuk 2024. Sandiaga jadi cawapres saja baru tiga bulan,” papar Arya.

Selain itu, Arya mengatakan calon presiden biasanya berasal dari kalangan mantan menteri kabinet atau petinggi partai.

Arya berpendapat, Jokowi sebagai petahana akan bermain aman dan tidak akan menunjukkan dukungan secara gamblang terhadap pihak tertentu terkait Pemilihan Presiden 2024. “Karena kan Jokowi belum tahu siapa yang akan menang,” ucap dia.

Oleh karena itu, Arya pun menyimpulkan bahwa isyarat dari Jokowi hanya politik kata-kata saja, tanpa ada maksud tertentu. “Belum ada artinya Jokowi akan dukung Pak Sandi supaya menang, belum tentu,” tegas dia.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengisyaratkan Sandiaga Uno sebagai salah satu kandidat calon Presiden yang akan menggantikannya di tahun 2024. Jokowi mengisyaratkan hal tersebut pada awal pidato pembukaan acara pelantikan Badan Pengurus Pusat BPP Himpunan pengusaha Muda (Hipmi) di Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Sandiaga sendiri menilai pernyataan Jokowi yang mengisyaratkan dirinya bakal menang pada Pilpres 2024 hanya candaan.  “Ya mungkin Pak Presiden guyon (bercanda) ya tadi. Atau mungkin Pak Presiden ingin membesarkan hati saya. Pak Presiden orangnya baik,” ujar Sandiaga di acara Hipmi tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan saat ini Gerindra belum membahas soal pilpres. Sekarang ini Gerindra masih konsolidasi organisasi dalam menghadapi pilkada serentak 2020.

Dasco menegaskan, Gerindra punya proses tersendiri untuk membahas pilpres. Selain itu, dia mengatakan waktu pelaksanaan Pilpres 2024 masih amat jauh.  “Pilpres akan dibahas dalam forum yang ditentukan untuk itu, sesuai AD/ART. Dan untuk 2024 masih terlalu pagi bicara capres/cawapres dari Gerindra,” paparnya.

Serupa dengan Dasco, Ketua DPP Gerindra Habiburokhman menegaskan Pilpres 2024 masih terlalu dini untuk dibahas. Dia mengatakan semua bisa berubah hingga hari H pelaksanaan Pilpres 2024.

“Belanda masih jauh, Bos. Pemilu 2024 masih lama banget dan capek Pemilu 2019 aja belum hilang. Masih banyak drama politik yang bisa terjadi 4 tahun lebih ke depan. Gerindra santai saja, saat ini fokus perjuangkan kesejahteraan rakyat lewat parlemen dan dua kementerian,” tutur Habiburokhman, Ahad (19/1/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *