Kisah Salman Al Farisi, Pengabdian Anak pada Ibunya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Ini adalah penggalan kisah sahabat Nabi SAW bernama Salman Alfarisi. Dia adalah lelaki asal Persia yang mengusulkan kepada Nabi agar membuat parit (khandak) untuk melindungi Madinah dari  kafir quraisy. Dia juga dikenal sebagai seorang yang sangat berbakti pada ibunya.

Dikisahkan bahwa suatu waktu Nabi Muhammad ditanya oleh sahabatnya. Ya, Rasulullah… adakah orang yang paling disayangi oleh Allah SWT selain Engkau? Nabi Menjawab: Ada, yaitu Salman al Farisi. Lalu sahabat bertanya kembali: kenapa ya Rasulallah dia begitu disayang Allah?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kemudian Nabi bercerita bahwa Salman al-Farisi adalah orang yang berasal dari keluarga miskin, sementara ibunya sangat ingin naik haji, tetapi untuk berjalanpun dia tidak bisa. Demikian juga uang untuk pergi ke Tanah Suci tidak punya. Salman al-Farisi begitu bingung menghadapi kondisi itu.

Namun akhirnya, Salman al-Farisi memutuskan untuk mengantar ibunya naik haji dengan cara menggendong ibunya dari suatu tempat yang begitu jauh dari Mekkah. Diperlukan waktu berhari-hari untuk melaksanakan perjalanan itu sehingga tanpa terasa punggung Salman al-Farisi sampai terkelupas kulitnya.”

Saat perjalanan dari kota Madinah menuju kota Mekah dalam rangka melaksanakan ibadah Haji Salman melewati padanag pasir yang sangat terik . Bisa dibayangkan panasnya terik matahari ketika siang dan dinginnya malam hari serta beratnya gendongan yang ada di pundaknya.  Betapa berbaktinya anak ini kepada ibunya, ingin membahagiakan ibunya yang sedang sakit dengan mengantarkanya menuju rumah Tuhan bahkan dengan menggendongnya, betapa besar pengorbanan dan usahanya.

Ketika akhirnya mereka sampai di kota Mekah untuk melaksanakan ibadah Haji mereka bertemu dengan Rasulullah. Bahagia sekali sang anak beserta ibunya ini ketika mereka bertemu dengan Utusan Tuhan yang sangat mereka cintai dan mereka rindukan.
Terjadilah percakapan yang kurang lebih seperti ini:

Sang anak bertanya kepada Rasul, “Ya Rasul..apakah saya sudah berbakti kepada orang tua saya? Saya menggendong ibu saya di pundak saya berjalan dari Madinah sampai Kota Mekah untuk melaksanakan ibadah haji”.

Seketika itu pula Rasul menangis, Kemudian Rasul menjawab dengan diiringi tangisnya yang tersedu-sedu, “Wahai Saudaraku, engkau sungguh anak yang luar biasa, engkau benar-benar anak sholeh, tapi maaf…..(sambil tetap menangis) apapun yang kamu lakukan di dunia ini untuk membahagiakan orang tuamu…. apapun usaha kerasmu untuk menyenangkan orang tuamu …. tidak akan pernah bisa membalas jasa orang tuamu yang telah membesarkanmu”

(Kiriman GWA dilengkapi sumber lain).

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *