Sadio Mane, Anak Imam Masjid Cetak Gol ke-100 di Liga Inggris

Sadio Mane sudah mencetak 100 gol di Inggris. (Getty Images)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Kemenangan Liverpool atas Norwich 1-0 dalam lanjutan Liga Inggris  di Stadion Carrow Road, Ahad (16/2/2020) dini hari WIB, membawa kesan tersendiri bagi Sadio Mane. Gol tunggal yang diciptakan oleh Sadio Mane itu tak hanya mengantarkan Liverpool menang, namun juga menjadi gol ke-100 yang dihasilkan oleh anak imam masjid itu.

Satu gol yang dicetak Sadio Mane dalam laga tersebut memang menjadi gol yang spesial. Sebab, gol itu menggenapkan catatan hasil gol dari Sadio Mane menjadi 100 gol di seluruh kompetisi di Inggris. “Benarkah? Wow, terima kasih,” ucap Mane singkat seusai pertandingan seperti dilansir dari Sky Sports.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam catatan Sky Sports, 75 gol dibuat Sadio Mane bersama Liverpool dan 25 gol ketika berseragam Southampton. Golnya dibuat sebanyak 59 kali dengan kaki kanan, 27 dengan kaki kiri, dan 14 dengan sundulan kepala.

Pertandingan melawan Norwich pun merupakan comeback Sadio Mane dari cedera hamstring. Sebelumnya dia sempat absen selama tiga pekan. “Sebagai pemain sepakbola, Anda pasti ingin bermain setiap saat. Namun cedera ini tidak mudah, saya menjalani perawatan, bekerja keras, dan kembali bermain,” tutur Sadio Mane yang dikenal rajin membersihkan toilet masjid di Liverpool itu.

Sadio Mane jadi pahlawan Liverpool. (Getty Images)

Sadio Mane mengawali petualangan di Liga Inggris pada 2014, saat dibeli Southampton dari klub Liga Austria, Red Bull Salzburg. Kemudian di tahun 2016, Liverpool memboyongnya dengan nilai transfer 34 juta paun.

Sebagai penyerang, Sadio Mane memang menjadi momok yang menakutkan di depan gawang lawan. Tapi bila mengenal sosoknya lebih dekat, dia adalah seorang pribadi yang rendah hati dan muslim yang taat.

Lahir di Bambali, suatu desa kecil di Kota Sadhiou, Senegal, Sadio Mane adalah seorang anak imam masjid. Sayangnya, kehidupan ekonomi keluarganya di masa kecilnya begitu sulit. Keluarga Sadio Mane tidak sanggup menanggung biaya melanjutkan sekolah. Dia pun hanya bisa bermain bola di jalanan.

Hingga akhirnya orang tuanya menuruti keinginan Sadio Mane untuk masuk sekolah sepakbola. Jadilah dia masuk Generation Foot, sebuah akademi sepakbola di Dakar, Senegal. Perjalanan karirnya pun pelan-pelan tapi pasti. Dari bermain di FC Metz di Liga Prancis, hingga kini menjadi ujung tombak Liverpool.

Tahun 2019, Sadio Mane mengukir prestasi dengan menyabet penghargaan sebagai Pemain Terbaik Afrika. Dia pun sudah membawa Liverpool meraih gelar juara Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub. Kini, juara Liga Inggris sudah di depan mata. Andil Sadio Mane sangat besar bagi The Reds.

Kini meski sudah cemerlang, Sadio Mane bukanlah kacang yang lupa kulitnya. Dia dikabarkan kerap menyumbang banyak uangnya untuk pembangunan sekolah hingga masjid di kampung halamannya.

Yang tak kalah pentingnya dan menjadi sorotan publik, Sadio Mane tetap menjalankan perintah agama. Salah satunya, dia tidak meminum minuman beralkohol. “Saya tidak akan menyentuh alkohol. Agama sangat penting dan saya menghormati berbagai aturan dalam Islam, termasuk soal ibadah,” kata Sadio Mane seperti dilansir Daily mail.

Mane juga selalu menyempatkan ibadah salat di masjid yang ada di Liverpool. Di Kota Liverpool sendiri, terdapat dua masjid yakni Liverpool Central Mosque dan Liverpool Mosque and Islamic Institute. Nama yang pertama juga dikenal dengan sebutan Al Rahma Mosque.

Sering kali Sadio Mane terlihat rutin mengunjungi Masjid Al-Rahma. Selain untuk salat, ia juga membersihkan toilet masjid. Aksi bersih-bersih toilet itu videonya sempat tersebar dan menjadi viral di dunia maya. Namun dia menyatakan tak suka videonya itu terpublikasi.

Ketika itu Sadio Mane tidak sadar ada seseorang yang merekam aksi mulianya tersebut. Saat menyadari ada yang merekam, Sadio Mane meminta orang tersebut untuk tidak menyebar luaskan videonya.

“Pada saat itu, seseorang merekam dan saya memintanya untuk tidak menyebarkan. Dia bersumpah tidak akan melakukannya namun keesokan harinya ada di internet,” tutur Sadio Mane menyesalkan.

“Bagaimanapun juga, itu tidak terlalu penting,” lanjut Sadio Mane yang dipercaya sebagai duta pariwisata Indonesia ini.

Sadio Mane bisa menjadi contoh, bagaimana gemerlap kesuksesan di klub elite Liga Inggris tetap membuatnya membumi. Sadio Mane tetap menjadi dirinya sendiri dan terus menjadi yang terbaik di bidangnya. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *