Utang Luar Negeri Indonesia Rp 5.458 Triliun

Gedung Bank Indonesia di Jakarta. (Foto: Antara)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Jumlah Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV-2019 tercatat sebesar US$ 404,3 miliar atau Rp 5.458 triliun (kurs Rp 13.500). ULN terdiri dari utang sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$ 202,9 miliar dan utang sektor swasta termasuk BUMN sebesar US$ 201,4 miliar.

“ULN Indonesia tersebut tumbuh sebesar 7,7 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ULN pada triwulan sebelumnya sebesar 10,4 persen (yoy). Perkembangan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah dan ULN swasta,” tulis Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) dalam info terbarunya di Jakarta, Senin (17/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dijelaskan, posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan IV 2019 tercatat sebesar US$199,9 miliar  atau tumbuh 9,1 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 10,3 persen (yoy).

Pertumbuhan ULN pemerintah tersebut ditopang oleh arus masuk investasi nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan penerbitan dual currency global bonds dalam mata uang dolar AS dan euro.

“Hal tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian domestik yang tinggi dan imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, serta ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun,” sebut Dekom BI.

Pengelolaan ULN pemerintah diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dengan porsi terbesar pada beberapa sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yaitu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (19,1 persen dari total ULN pemerintah), sektor konstruksi (16,6 persen), sektor jasa pendidikan (16,2 persen ), sektor administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib (15,4 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (13,3 persen).

Info terbaru Dekom BI juga menjelaskan tren perlambatan ULN swasta berlanjut dari triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir triwulan IV 2019 tercatat sebesar 6,5 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 10,8 persen (yoy).

Perkembangan ini dipengaruhi oleh perlambatan ULN Lembaga Keuangan dari 6,8 persen (yoy) menjadi 2,9 persen (yoy) serta perlambatan ULN Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan (PBLK) dari 12,1 persen (yoy) menjadi 7,6 persen (yoy).

Secara sektoral, ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara (LGA), sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan dan penggalian. (rah/Ant)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *