WHO Akui Makin Sulit Hentikan Penyebaran Corona

Foto: mainichi.jp
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Beijing,hajinews.id-Departemen Kesehatan China melaporkan, jumlah total pasien yang sembuh dari infeksi virus corona di China berjumlah 20.659 pasien. Pada Jumat (21/2) ada 2.393 orang meninggalkan rumah sakit setelah pulih dari penyakit tersebut.

Korban meninggal di China daratan akibat wabah COVID-19 menembus angka 2.345 dengan total 76.288 kasus terkonfirmasi hingga Jumat. Jumlah itu berdasarkan laporan di 31 kawasan tingkat provinsi dan Xinjiang Production and Construction Corps di China.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dari Jenewa, Swiss dilaporkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, walau jendela mulai tertutup, peluang untuk membendung penyebaran wabah virus corona masih terbuka. Saat ini virus mematikan itu sudah menyerang kawasan lain seperti Iran, Lebanon, dan Kanada.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus masih yakin penyebaran virus corona dapat dihentikan.
“Kendati jendela peluang untuk membendung wabah tersebut kecil, kita masih mempunyai kesempatan untuk mengekang itu,” katanya.

“Jika tidak, jika kita menyia-nyiakan kesempatan itu, maka akan ada masalah serius di genggaman kita,” sambungnya.

Menurut Tedros, China telah melaporkan lebih dari 75.500 kasus dengan 2.239 kematian. Tedros mengungkapkan kekhawatiran tentang lonjakan infeksi di Provinsi Shandong, di mana lebih dari 200 kasus di penjara diumumkan dan mengatakan pihaknya masih mencari informasi lebih lanjut.

Sebanyak 26 negara lainnya telah melaporkan 1.151 kasus dan delapan kematian. “Meski jumlah total kasus di luar China daratan relatif kecil, kami khawatir soal jumlah kasus tanpa hubungan epidemilogis yang jelas, seperti riwayat perjalanan ke China atau kontak dengan kasus terkonfirmasi,” katanya.

Tedros mengaku sangat prihatin di mana Iran telah melaporkan 18 kasus dan empat kematian hanya dalam dua hari terakhir. Hal ini yang memaksa WHO s memasok alat uji virus ke Teheran. (wh/ant/xinhua/reuters)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *