Antara Salam Jahiliyah dan Salam Penduduk Surga, Pilih Mana?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh

Wahyudi Ibnu Yusuf

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketika Umair bin Wahab al Jumahi berencana membunuh Nabi صلّى اللّه عليه و سلم setelah membuat kesepakatan dengan Shofwan bin Umaiyyah pascakekalahan telak suku Quraisy di perang Badar.

Umair datang ke Madinah dengan membawa pedang yang diolesi racun. Umar berhasil menangkapnya dan hendak menghabisinya. Namun Nabi melarangnya, bahkan ia diizinkan untuk menemui Nabi SAW. Saat masuk menemui Nabi, Umair mengucapkan:
انمعوا صباحا
Maknanya kurang lebih “selamat pagi”.

Menurut Imam al Baihaqi dalam Dalail an Nubuwwah h. 148 ini adalah cara salam orang-orang Jahiliyah.

Nabi kemudian menjawab dengan sabdanya:

قد أكرمنا الله بتحية خير من تحيتك يا عمير! بالسلام تحية أهل الجنة
Sungguh, Allah telah muliakan kami dengan penghormatan yang lebih baik dari cara penghormatanmu wahai Umair! Dengan salam yang menjadi cara penghormatan penduduk surga (Ar Rahiq al Makhtum, h. 203)

Bagaimanakah salam yang diajarkan Nabi? Dalam banyak hadis dijelaskan yaitu salam
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Inilah salam penduduk surga.

Hari gini, tak ada hujan tak ada angin ada seorang profesor dari kampus Islam ternama sekaligus ketua lembaga bergengsi dengan gaji ratusan juta perbulan mau ganti salam penduduk surga ini dengan salam yang menurutnya lebih mewakili keragaman (pluralitas). Na’udzubillah….

Anda pilih salam mana? Saya tetap akan pakai salam penduduk surga yang diajarkan manusia paling mulia ini. Apapun risikonya. Mau dituduh radikal, intoleran, dsb. monggo kerso.

Sebagai penutup, mohon dijawab salam kemuliaan, salam keselamatan, salah rahmah, salam keberkahan, salam ukhuwah, dan salam ahlul jannah

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Al faqiir ila rahmatillah

Kota Cantik Palangkaraya, 22022020 (*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *