Daftar Donatur Palestina
JAKARTA, hajinews.id – PT Bank DKI mengucurkan dana kebutuhan pangan untuk warga DKI Jakarta senilai Rp 300-Rp 400 miliar kepada dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) guna mendukung program pangan murah tahun ini. Kedua BUMN tersebut yakni PT Food Station dan PD Dharma Jaya.
Dirut Bank DKI Zainudin Mappa menyebutkan dua BUMD yang sudah bekerja sama dengan Bank DKI adalah PT Food Station dan PD Dharma Jaya. “Masing-masing Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar,” ujar Zainudin di Jakarta, Sabtu (22/2/2020).
Zainudin menjelaskan kerja sama tersebut digagas berdasarkan Pergub Nomor 93 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Pergub Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Pangan dengan Harga Murah Bagi Masyarakat Tertentu.
Food Station maupun Darma Jaya, kata Zainudin, berfungsi sebagai penyedia kebutuhan pangan bagi masyarakat DKI. “Mereka membutuhkan tambahan permodalan untuk suplai kepada masyarakat. Sifatnya perputaran dana melalui pendanaan komersial,” terangnya.
Zainudin melanjutkan, Bank DKI selain melakukan penyediaan dana permodalan, juga masuk ke ekosistem pasar dengan membantu kelancaran pembayaran melalui platform pembayaran untuk kemudahan bertransaksi konsumen. Mekanisme pembiayaannya disesuaikan dengan ekosistem bisnis masing-masing.
Lebih jauh dia memaparkan bahwa selain penyaluran kredit kepada BUMD DKI Jakarta, Bank DKI turut mendukung operasi pangan murah yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Bank DKI Bersama Dinas KPKP DKI, PT Food Station Tjipinang Jaya, PD. Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya menggelar Program Pangan Murah Jakarta.
Program yang berlangsung setiap bulan ini menjual daging sapi Rp 35 ribu/kg daging kerbau Rp 30 ribu/kg, daging ayam Rp 8 ribu/kg, telur ayam Rp 10 ribu/ 15 butir, beras Rp 30 ribu/5 kg, ikan kembung Rp13 ribu/kg, dan susu UHT Rp 30 ribu/ karton (24 pak).
Program pangan Murah digelar setiap Senin hingga Sabtu pukul 08.00-17.00 WIB di outlet-outlet Dharma Jaya, pasar-pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya, JakGrosir, JakMart dan Gerai Kewirausahaan Terpadu. Selain itu, juga bisa dikunjungi di sejumlah rusun dan RPTRA yang telah dijadwalkan Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta.
“Program ini menyasar kelompok masyarakat tertentu antara lain pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pegawai Harian Lepas (PHL) dengan pendapatan UMP,” jelas Zainudin. (rah/berbagai sumber)
