Mahathir Mundur, Kabinet Pakatan Harapan Dibubarkan

Suasana Istana Negara di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (24/2/2020). Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada hari ini telah menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya dan akan bertemu Yang di-Pertuan Agong di Istana Negara. (Foto Antara)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



KUALA LUMPUR, hajinews.id – Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta’in Billah membubarkan Kabinet Pakatan Harapan.

“Agong membatalkan pelantikan Menteri-Menteri atas nasihat Perdana Menteri sebagaimana yang diperuntukkan dalam Pasal 43(5) Undang-Undang Persekutuan pada 24 Februari 2020 selaras dengan peletakan jabatan Perdana Menteri,” ujar Kepala Sekretaris Negara Malaysia, Mohd Zuki Bin Ali di Putrajaya, Senin.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sehubungan itu, ujar dia, tugas-tugas Wakil Perdana Menteri, para menteri, wakil menteri dan sekretaris politik menteri akan berhenti pada tanggal yang sama.

Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah menerima pengunduran diri Tun Dr Mahathir sebagai Perdana Menteri.

“Namun raja telah menyetujui Dr Mahathir untuk terus menjalankan pemerintahan sebagai Perdana Menteri sementara sambil menunggu perdana menteri baru akan ditunjuk,” ujar Datuk Seri Mohd Zuki.

Dia mengatakan ketentuan ini sejalan dengan Pasal 43 (2) (a) Konstitusi Federal.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyerahkan surat pengunduran diri sebagai perdana menteri kepada Yang di-Pertuan Agong Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, di Kuala Lumpur, Senin siang (24/2/2020).

Pernyataan resmi Kantor Perdana Menteri Malaysia menyebutkan bahwa Mahathir Mohamad telah menyampaikan surat peletakan jabatan kepada Yang di-Pertuan Agong di Istana Negara pada pukul 13.00 waktu setempat.

Sebelumnya pada Senin pagi, Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim, Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail dan Ketua DAP Lim Guan Eng telah bertemu Mahathir Mohamad di kediamannya di Seri Kembangan. Pada jam 14.00, Anwar Ibrahim bakal diterima Al-Sultan di Istana Negara.

Menurut informasi yang dihimpun, peletakan jabatan tersebut diduga berkaitan dengan pergolakan politik yang terjadi dalam koalisi Pakatan Harapan (PH) sejak musyawarah Majelis Presiden Jumat lalu.

Pada Ahad malam (23/2/2020), pimpinan partai politik Koalisi Pakatan Harapan pendukung Mahathir mengadakan pertemuan dengan partai oposisi Koalisi Barisan Nasional (BN) namun tidak ada pernyataan resmi setelah pertemuan tersebut.

Sebelumnya Mahathir telah berulang kali mengatakan bahwa dirinya akan mundur setelah Malaysia menjadi tuan rumah KTT APEC pada November tahun ini. Diketahui bahwa sebelum pemilihan umum Malaysia ke-14, Pakatan telah setuju bahwa Mahathir akan menjadi PM selama dua tahun sebelum kemudian menyerahkan jabatan tersebut kepada Presiden PKR, Anwar Ibrahim.

Para pendukung Anwar telah mendesak agar perjanjian soal dua tahun menjabat itu ditepati. Mahathir pun telah berulang kali menegaskan bahwa dirinya akan menyerahkan jabatannya ke Anwar setelah KTT APEC.

Pada Kamis (20/2/2020), kelompok veteran PKR, Otai Reformist 1998 menyatakan bahwa mereka menginginkan Anwar menjadi PM Malaysia pada Mei mendatang. Anwar sendiri mengatakan bahwa tidak perlu ada tekanan padanya maupun Mahathir mengenai isu pergantian kepemimpinan.

“Posisi kami jelas. Kami tak ada keraguan. Komitmen kami adalah melihat Dr Mahathir sebagai PM untuk melakukan tugas-tugasnya dengan dukungan penuh,” ujar Anwar. “Dia akan memutuskan kapan waktu yang tepat. Bahkan, sayalah yang menyarankan agar Dr Mahathir diberi kesempatan untuk memimpin… Sementara itu saya hanya akan bersabar,” lanjutnya. (rah/ berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *