Wapres: Pemerintah Prioritaskan Ekonomi Umat, Peran Ulama Makin Kuat

Wapres Ma'ruf Amin pukul bedug di Kongres Ummat islam VII di Bangka Belitung (ma).
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bangka Belitung, Hajinews.id,- Pemerintah sedang melaksanakan program pengarusutamaan ekonomi dari bawah ke atas sebagai antitesa model pembangunan model ‘tricle down effect’ yang pernah dilaksanakan pemerintah pada orde sebelumnya. Penguatan ekonomi didesain melibatkan umat secara massif sehingga peran ulama sangat diperlukan dalam mengawal keberhasilan program ini.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin saat membuka secara resmi Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Hotel Novotel Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (26/2/2020) malam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketua Umum MUI non-aktif tersebut berharap umat Islam dapat berperan lebih baik lagi dalam pembangunan nasional. “Dulu pembangunan dipusatkan di atas dengan memberi fasilitas kemudahan usaha sehingga melahirkan banyak konglomerat. Harapannya kalau sudah besar akan menetes ke bawah. Tetapi sudah lama tidak menetes. Nah sekarang pemerintah berkomitmen menguatkan arus ekonomi dari bawah atau buttom up. Jika ekonomi dari bawah kuat, ekonomi nasional akan kuat juga. Di sinilah peran ulama sangat penting dalam mendampingi masyarakat di bawah agar pembangunan berjalan sesuai harapan,” ujarnya.

Wujud dari keberpihakan pemerintah itu adalah antaralain banyak dibuat program kredit usaha rakyat dan usaha mikro yang langsung menyentuh masyarakat luas. Demikian juga untuk mayoritas penduduk muslim di tanah air, pemerintah menggalakkan industri halal.

“Tidak hanya bidang makanan halal, juga keuangan halal, usaha halal dan social fund yang terus ditingkatkan,”tegasnya.

Pembukaan KUI VII ditandai dengan pemukulan bedug disaksikan sejumlah tokoh. Hadir dalam pembukaan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan, fungsionaris MUI dari pusat dan daerah, tokoh-tokoh agama, serta perwakilan ormas-ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Ikatan Persaudaan Haji Indonesia dan lainnya.

Selain itu, Wapres juga menegaskan, umat Islam Indonesia harus menjadi pelaku utama mencarikan solusi atas berbagai permasalahan umat, bangsa, dan negara. Berkontribusi positif sehingga ‘disumanggoaken’ atau diberi ruang berperan lebih besar lagi dalam proses pengelolaan negara. Wapres meyakini hal itu bisa dilakukan karena umat Islam sebagai khairu ummah (umat terbaik).

“Ini yang saat ini harus dirumuskan dalam Konggres Umat Islam ini, berkumpulnya para ulama di tempat ini diharapkan menegaskan kembali kita sebagai khaira ummah yang tercabik karena sesama muslim saling membenci, bermusuhan, dan berperang di berbagai dunia. Oleh karena itu, tidak hanya di dalam negeri, saat ini Indonesia menjadi negara yang diharapkan bisa melahirkan khairu ummah di dunia Islam karena memiliki modal besar dengan penduduk mayoritas muslim yang terbesar di dunia,” ujar  Wapres.

Oleh karena itu, KUII VII ini perlu didorong untuk menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan umat secara efektif dengan menjadikan ulama sebagai panutan sehingga mampu membina umat Islam agar dapat berperan lebih aktif dalam mengisi dan mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Saya mendukung sepenuhnya kongres ini agar terbangun sinergi umat Islam sehingga dapat membangun umat, bangsa, dan negara supaya Indonesia semakin maju dan sejahtera di berbagai bidang,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Wapres kembali mengingatkan kepada semua ulama yang menjadi panutan umat bahwa NKRI merupakan ‘kesepatan’ bersama yang harus dijaga.

“Kita memiliki kesempatan nasional atau mitsaqa al-wathani. Oleh karenanya umat Islam untuk menjaga betul kesepakatan nasional tersebut agar NKRI tetap terjaga dengan situasi kondusif dan suasana damai dengan persatuan dan kesatuan,”tambahnya.

KUI VII digelar pada 26-29 Februari 2020 di Pangkal Pinang Babel, dengan tema “Stategi Pejuangan Umat Islam Indonesia untuk Mewujudkan NKRI yang Maju, dan Beradab”. (ma)

Suasana pembukaan Kongres Ummat islam di babel (26/2/2020), (ma).
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *