Terbesar dalam Sejarah, RI Terbitkan Surat Utang Global Rp 68,8 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: KataData)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Pemerintah Indonesia baru saja menerbitkan obligasi global atau surat utang global senilai US$ 4,3 miliar atau Rp 68,8 triliun (kurs Rp 16.000). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan surat utang ini merupakan surat utang denominasi dolar AS terbesar sepanjang sejarah yang diterbitkan pemerintah.

“Ini penerbitan terbesar di dalam sejarah penerbitan US dolar bond oleh pemerintah Republik Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam teleconference di Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Surat utang tersebut, jelas Sri Mulyani, terdiri dari tiga jenis, yaitu pertama, RI 1030 dengan tenor 10,5 tahun senilai US$ 1,65 miliar dengan yield 3,90%. Kedua, RI 1050 bertenor 30,5 tahun dengan nilai US$ 1,65 miliar. Obligasi ini memiliki yield 4,2%. Dan ketiga, RI 0470 dengan jatuh tempo 50 tahun dengan nilai yang diterbitkan US$ 1 miliar dengan yield 4,50%.

Sri Mulyani menekankan surat global itu diterbitkan dalam rangka menjaga pembiayaan secara aman dan sekaligus menambah cadangan devisa bagi BI. Obligasi ini juga merupakan yang pertama diterbitkan sejak pandemi virus corona atau COVID-19 diumumkan pada awal Maret lalu oleh Presiden Jokowi.

“Ini negara pertama yang menerbitkan sovereign bond sejak pandemi COVID-19 terjadi. Untuk diketahui sejak pandemi diumumkan Februari sampai Maret tidak ada satu negara pun di Asia yang masuk global bond karena volatilitas dan gejolak yang besar,” terang Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani menuturkan bahwa dari tiga macam surat utang itu terdapat surat utang dengan tenor 50 tahun. Ini adalah jenis surat utang baru yang diterbitkan pemerintah. “Kemudian SBN seri yang ketiga, dan ini adalah seri baru yang belum diterbitkan sebelumnya adalah RI 0470. Jatuh tempo atau tenor 50 tahun yaitu jatuh tempo 15 April 2070 besarnya US$ 1 miliar dengan tingkat yield 4,5%,” jelas dia.

Dengan adanya surat utang ini, menurut Sri Mulyani, menunjukkan kepercayaan investor terhadap rekam jejak dan pengelolaan keuangan pemerintah. Penerbitan tenor 50 tahun yang pertama kali dilakukan Republik Indonesia juga merupakan tenor terpanjang yang dilakukan pemerintah.

“Ini secara implisit menunjukkan kepercayaan investor terhadap track record dari kondisi ekonomi dan pengelolaan keuangan negara. Kita memang memanfaatkan 50 tahun ini karena preferensi investor global tenor bond jangka panjang cukup kuat,” kata Sri Mulyani. (rah/berbagai sumber)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *