Daftar Donatur Palestina
Oleh: Ustadz Umar Faqihuddin S.Pd
“Umrahkan tetanggamu!” kalimat itu begitu jelas terdengar telinga. Sekalipun dalam mimpi tapi terasa nyata.
Namun ia ragu tentang yang di maksud dalam mimpi sebagai tetangga. Karena salat pun tidak dan bukan pula sosok dalam kalangan ahli kebaikan ternama.
Malam kedua, ia mendapat mimpi yang sama. Umrahkan tetanggamu kembali terngiang di telinga. Bahkan lebih jelas secara suara.
Rasanya harus mencari orang alim untuk bertanya. Kepada imam masjid yang kelihatan tua. Dan aura kesalihan tertampak mata.
Sarannya, kalau muncul mimpi sama yang ketiga. Maka tunaikan mimpimu tanpa banyak ragu di dada. Mungkin ada hikmah Allah yang lewatmu sedang bekerja.
Awalnya terkejut tetangga. Tapi akhirnya sampai ke Baitullah juga. Rangkaian manasik sempurna. Hingga saat kepulangan tiba.
Ditawarkan kepada tetangga. Barangkali ada keinginan terakhir sebelum pulang kalau ada. Mumpung di sana. Dan belum tentu bisa ke sana lagi suatu masa.
Tetangganya berkata. Ia ingin salat dua rakaat di depan Maqom Ibrahim kalau bisa. Diantarkan ke sana. Dan salat dua rakaat terlaksana.
Sampailah sujud terakhir di rakaat kedua. Dan ternyata itu sujud terakhir hidup di dunia. Akhir husnul khotimah yang luar biasa.
Ditanyakan ke keluarga. Apa yang menjadi amal istimewa. Ndak ada yang tahu semua. Kecuali yang terlihat sering ke jalan belakang beberapa lama.
Rupanya, ada seorang tua sebatang kara. Yang selalu dijamin makannya. Di setiap suapan ia berdo’a. Agar diberi husnul khotimah di dunia.
Sedekah sembunyi-sembunyi memang melegenda. Dahsyat menyelamatkan dari segala suasana. Termasuk mengantar husnul khotimah di tutup usia.
Semoga darinya kita menyemai hikmah dan makna.
