Jakarta, Hajinews.id,- Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP FARKES/R) bahkan mencatat, 44 tenaga medis meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. Rinciannya, 32 dokter dan 12 perawat.
Karena itu, Ketua Umum FSP FARKES/R Idris Idham mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan keselamatan petugas kesehatan yang menangani pandemi corona. “Caranya, dengan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memenuhi standar dengan jumlah yang mencukupi,” ujar dia dikutip dari siaran pers, Minggu (Katadata, 12/4/2020).
Ikatan Dokter Indonesia sebelumnya mengumumkan agar para dokter tidak melayani pasien corona kalau tanpa APD, agar tidak mati konyol.
Di DKI Jakarta pekan lalu terdapat 150 tenaga medis tumbang karena dinyatakan positif corona (covid-19). Ini penjelasan Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta, Catur Laswanto.
Catur mengimbau masyarakat untuk terus melanjutkan physical distancing melalui bekerja, belajar dan beribadah di rumah, menghindari keramaian, menjaga kebersihan melalui cuci tangan dan mengunakan masker jika harus keluar rumah.
Sementara di Semarang Jawa Tengah, terdapat 46 dokter dan perawat di RS Kariadi Semarang positif kena virus corona dan mulai kemarin masuk isolasi. Hal itu terjadi karena ada pasien yang tidak jujur dalam memberikan informasi, sehingga semua yang menangani pasien jadi korban dan setelah diswab terbukti kena korona. Salah satu di antara mereka adalah ahli bedah syaraf, Prof. Dr. Zainal Muttaqin. Isolasi mereka dilakukan di hotel yang disediakan Pemda Jateng. (fur/dbs).