Harta Dunia Bukanlah Ukuran Kemuliaan Seseorang

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Sayyid Seif Alwi Ba’Alawy

Harta Dunia Bukanlah Ukuran Kemuliaan Seseorang. Banyak manusia yang membanggakan hartanya ketika hidup di dunia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Allah berfirman:

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُم أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: “Matilah kamu”, kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 243)

Penjelasan ayat tersebut:
Bahwa sebanyak apapun harta yang dicari tidak akan mampu menopang dan menjamin suatu kehidupan.

Allah lah yang memberikan segalanya, memberikan Fadhilah atas seluruh manusia, akan tetapi sedikit sekali manusia yang mampu bersyukur pada Allah Ta’ala

Allah berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan kami akan menguji kamu dengan keburukan maupun kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Anbiya’:35)

Penjelasan ayat tersebut:
Allah akan menguji kita dengan sesuatu yang baik menurut kita, namun belum tentu itu berdampak baik. juga dengan sesuatu yang buruk menurut kita, namun itu juga belum tentu buruk bagi kita.

Ilmu, harta, kelurga, bahkan nasab, bisa menjadi ujian bagi kita, maka janganlah engkau mencemooh dan menjadi congkak atas segala harta terlebih atas nasab yang engkau sandang.

Jangan pernah putus asa akan segala ujian yang Allah timpakan pada kita, kesulitan itu belum tentu menjadi hal yang hina.

Rosul bersabda:
“Idza ahbabballahu abdan ibtalahu wa idzabtalahu shobbarohu.

Penjelasan hadist:
Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah SWT akan memberikan bahla (musibah) padanya, kemudian Allah menjadikannya bersabar hingga ia akan terus menanjak hingga mencapai maqom yang terdekat dengan Allah Ta’ala.

Allah berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(QS. Ath Tholaq: 2-3)

Janganlah mengukur kemuliaan diri dengan harta, karena jika harta yang menjadi acuan, ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta yang bisa menjadikannya mulia.

Jika ingin banyak harta, maka tempuhlah dengan cara yang sudah Allah janjikan dalam
firman-Nya:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah bagaikan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, dan pada tiap-tiap bulir (menghasilkan) seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Baqarah:261)

Maka perbanyaklah shodaqoh, jangan selalu hubbudunnya (cinta dunia-red).
Karena hubbuddunnya adalah pangkal penyebab kecelakan di akhirat.

Jadilah besar tanpa mengecilkan orang lain.

Jadilah tinggi tanpa merendahkan orang lain.

Jadilah mulia tanpa menghinakan orang lain.

Jadilah tinggi tanpa menjatuhkan orang lain.

jadilah sukses dengan karya bukan karena status derajat leluhur.

Barangsiapa yang mendzalimi atau menjatuhkan orang lain, kelak ia akan menjadi orang yang muflis (bangkrut/rugi), karena amal perbuatannya akan ditimpakan pada orang yang didzaliminya, sedangkan untuk dirinya akan ditimpakan amal keburukan dari orang yang terdzalimi olehnya.

Karena Allah telah menyiapkan timbangan yang adil, sempurna, dan tidak ada satu manusiapun yang terdzalimi pada hari kiamat nanti.

Wallohu ‘Alam.

(sumber: haryonoarif.wordpress.com)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *