Menghapus

Ahmad Zacky Siradj ( Anggota DPR RI
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Menghapus

Oleh : Ahmad Zacky Siradj ( Anggota DPR RI )

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hapus yang bersih papan tulis itu Nak ! perintah guru kepada muridnya. Tentu bukan karena tulisan itu tidak berguna, tapi karena sudah disalin oleh para muridnya. Hapuslah air matamu itu sayang ! jangan sampai kesedihan yang sedang kita alami ini nampak pula terlihat orang. Alangkah indah memang, jika lembaran-lembaran hitam yang telah kita alami di masa lalu itu, kitalah sendiri yang menghapusnya dan kita pula yang sanggup menggantinya dengan lembaran-lembaran baru yang penuh harapan dengan tebar warna kebahagiaan.

Hapus atau menghapus, merupakan bagian kegiatan tak terpisahkan dari alunan irama hidup dan kehidupan seseorang, kehidupan keluarga atau kehidupan kelompok-kelompok masyarakat. Bahkan lembaran-lembaran hitam yang mencekam dari perjalanan sejarah suatu bangsa, yang telah dialaminya begitu pahit karena penuh penderitaan panjang, dengan sadar dan penuh pandangan kedepan, bangsa inipun bertekad menghapus pengalaman pahitnya itu, dengan ungkapan jembatan menuju kemerdekaan. Walaupun begitu peristiwa yang bersejarah tadi itu sekurang-kurangnya tetap menjadi pelajaran bagi kita yang sungguh berharga, sebab kita tidak mau lagi dijajah, mengalami penderitaan panjang, seiring itu pula bangsa ini telah mengalami peristiwa-peristiwa yang begitu pahit, itu rupanya kenapa kemudian ada ungkapan jangan seka-kali melupakan sejarah (jasmerah). Dan yang juga perlu dicatat bagi kelangsungan suatu negara bangsa, adalah rongrongan dari dalam negerinya sendiri yang selalu saja terulang dan mengulang lagi, karena masih ada pihak-pihak yang ingin membawa negara kepada ideologi yang dianutnya, diluar Pancasila, sementara gerakannya ini telah membawa derita bagi bangsa dan negara malah menjadi catatan kelam yang begitu sulit menghapusnya. Seiring juga dengan beratnya perjuangan untuk menghapus sikap korup dari para penguasa negeri ini.

Menghapus juga berhubungan dengan bagaimana merawat keshalehan hidup seperti ada ungkapan menghapus dosa atau bertaubat, juga ungkapan ‘idul ftri, kembali kepada kesucian diri, sebagaimana bayi mula dilahirkan. Ini pun adalah ikhtiar menghapus dosa, karena dengan menjalankan puasa, berarti berikhtiar menghapus dosa yang telah diperbuat sebelumnya (ghufira lahu ma takadda ma min dzambihi). Lalu bila memperhatikan kebiasaan yang telah begitu cukup mengakar lama dalam budaya suku-suku bangsa, adanya saling mema’afkan, untuk menghapuskan kekhilafan, kekurangan dan kesalahan yang telah diperbuat dan dilakukannya. Seperti pada orang sunda ada ungkapan sili asah, sili asih, sili asuh sili wangi (saling mencerdaskan, mengasihi, mendewasakan, mengharumkan). Sehingga dalam hal ini, begitu dalam makna spritualnya yang tersirat dalam ungkapan menghapus ini.

Menghapus sepertinya harus dilaksanakan setiap saat, setiap waktu dimana saja berada, kendati sebatas kesadaran hati, atau dengan ucapan berikut diiringi perbuatan, karena massing-masing kita harus selalu menyadari, bahwa manusia sebagai tempatnya khilaf dan kesalahan. Sebagai manusia biasa (aradl bashariyah), Nabi pun beristighfar (menghapus dosa) hingga seratus kali sehari, padahal telah maksum (terpelihara dari berbuat dosa), kita pun seharusnya lebih menyadari atas hal itu, sepantasnya sebagai orang yang beriman, mengungkapkan; hanyalah Engkau ya Tuhan yang dapat menghapus dosa-dosa besar kami, fa innaka ghafiru dzambil ‘adzimi. Wa Allah a’lam (azs, 1742020)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *