Situasi Belum Sepenuhnya Pulih, Ratusan Polisi Jaga Gedung Legislatif Hongkong

Foto: Hong Kong News
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HONGKONG, hajinews.id – Situasi keamanan Hongkong hingga saat ini masih belum sepenuhnya pulih pasca demo besar pada Minggu (24/5). Sejumlah polisi dan tentara masih berjaga di sejumlah sudut kota dan gedung legislatif (DPR) Hongkong.

Gedung itu dijaga ketat oleh ratusan polisi antihuru hara sejak Selasa (26/5). Penjagaan ekstra tersebut dilakukan menimbang kemungkinan protes besar yang akan terjadi pada Rabu (27/5) hari ini .

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Unjuk rasa besar akan terjadi untuk menentang Rancangan Undang-Undang (RUU) yang mengkriminalkan penghinaan terhadap lagu kebangsaan China dan pemberlakuan Undang-Undang (UU) keamanan nasional. Upaya ini melanjutkan demonstrasi yang telah berjalan beberapa hari di jalanan kota tersebut.

Untuk menghalau pengunjuk rasa, pihak berwenang membangun tembok yang terbuat dari plastik setinggi dua meter berwarna putih dan biru yang dipenuhi air di sekitar Legco, membentang di taman terdekat hingga Victoria Harbour.

Sekitar tengah malam, polisi antihuru hara menjelajahi taman dengan pasukan ditempatkan di luar Legco dan gedung Kantor Pemerintah Pusat yang berdekatan. Beberapa van polisi diparkir di jalan terdekat.

Polisi Hong Kong mengeluarkan peringatan bahwa mereka tidak akan menoleransi gangguan terhadap ketertiban umum, Selasa malam. Peringatan ini muncul setelah para aktivis mengedarkan undangan secara daring untuk melakukan protes bersama pada Rabu.

Penentang mengatakan, upaya mendorong dua peraturan baru di Hongkong merupakan contoh lain dari perambahan Beijing di pusat ekonomi itu. Sementara para pendukung mengatakan kota memiliki tugas untuk memastikan simbol-simbol nasional diperlakukan dengan hormat.

Usulan UU keamanan nasional yang baru telah memicu kerusuhan jalanan besar pertama di Hong Kong sejak tahun lalu. Aktivis mengatakan peraturan tersebut dapat mengakhiri otonomi kota paling bebas di China yang berada dalam kebijakan yang dikenal sebagai “satu negara, dua sistem”.

Sedangkan, RUU lagu kebangsaan diatur untuk dilakukan pembahasan kedua pada Rabu. Pembahasan tersebut diharapkan akan mengubah status RUU itu menjadi hukum tetap bulan depan.

Dengan adanya pengesahan parlemen, nantinya “March of the Volunteers” akan diajarkan di sekolah dan dinyanyikan oleh organisasi. Akan ada hukuman penjara atau denda pada orang yang tidak menghormatinya.

Aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh pecah di Hongkong. Polisi menembakkan gas air mata di distrik perbelanjaan Causeway Bay pada Minggu (24/5) ketika ribuan orang kembali turun ke jalan untuk memprotes rencana penerapan hukum keamanan nasional China untuk kota tersebut.

Dilansir dari Hong Kong News, Senin (25/5), polisi mengatakan setidaknya 180 orang demonstran telah ditangkap. Sebagian besar dari mereka ditangkap karena dicurigai berkumpul tanpa izin, terlibat organisasi tidak sah dan kemungkinan melakukan kekacauan di tempat umum. Itu saat melakukan operasi ketika pengunjuk rasa menyebar di sepanjang jalan Causeway dan Wan Chai.

Sebuah truk meriam air digunakan untuk menghalau demonstran. Gas air mata juga ditembakkan setelah pengunjuk rasa mencoba melakukan aksi anarkis. Mereka juga telah menentang pembatasan kerumunan terkait physical distancing Covid-19. Demonstran menghancurkan lampu lalu lintas, membakar kertas dan ban, serta melemparkan batu bata yang diambil dari trotoar.

Kerusuhan juga berbuntut pada kerusakan fasilitas umum dan toko-toko. Sementara setidaknya dua orang yang menentang penghalang jalan diserang oleh kelompok-kelompok berpakaian hitam.

Akibat kericuhan tersebut, 10 orang dirawat di rumah sakit, termasuk seorang wanita berusia 51 tahun dalam kondisi kritis. Sembilan lainnya dalam kondisi stabil. (wh/rol/rtr/scm/hkn)

 

Berikut Video saat Polisi Menghalau Pengunjuk Rasa pada Minggu (24/5):

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *