Di Normal Baru, Ada Dunia Usaha yang Bertahan dan Bangkrut

Ekonom Indef, Aviliani. (Foto: Bisnis)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai dunia usaha akan terbagi menjadi dunia usaha yang akan bertahan dan yang terempas di era normal baru atau new normal.

“Dunia usaha ini akan terbagi-bagi, ada dunia usaha yang akan bertahan atau survive dan bahkan mereka akan lebih maju dari sebelumnya. Tapi memang ada juga dunia usaha yang tidak bisa mengikuti lingkungan baru sehingga mereka akan terempas,” ujar Aviliani di Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Aviliani mengatakan bahwa dunia usaha yang terempas artinya dunia usaha yang tidak mampu bertahan di era new normal saat ini.

Selain itu ekonom Indef itu juga menyinggung  dua era di masa pandemi COVID-19 saat ini yakni era  new normal dan ke depan post-COVID.

“Jadi nanti kita ada dua era yakni era new normal di mana vaksin COVID-19 belum ditemukan serta setelah itu ada juga era post-COVID di mana pandemi COVID-19 sudah betul-betul selesai,” katanya.
​​​​​​
Dia juga menilai bahwa era new normal ini masih membutuhkan waktu setahun hingga dua tahun hingga ditemukan vaksin COVID-19 dan pandemi sudah betul-betul selesai. Dengan demikian memang dibutuhkan perubahan perilaku khususnya di sektor dunia usaha.

“Masyarakat yang sudah mulai berubah sejak dua bulan terakhir. Jadi kalau mereka bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dari masyarakat atau konsumennya, mungkin penjualannya akan membaik di era new normal. Saya mau mengatakan new normal ini tidak mungkin otomatis membaik seperti sebelum masa uCOVID-19 sudah betul-betul selesai,” katanya.-19,” ujar Aviliani.

Sebelumnya Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman menekankan masa tatanan normal baru atau kenormalan baru hingga hari ini masih dalam tahap persiapan. Dia menyebutkan ciri utama pemberlakuan kenormalan baru adalah selalu memakai masker, selalu menjaga jarak, tidak berkumpul secara masif dan selalu mencuci tangan.

Fadjroel mengatakan apa yang dilakukan Presiden Jokowi beberapa waktu belakangan adalah mempersiapkan menuju kenormalan baru. (rah/ant)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *