Jakarta, Hajinews.id,- Sejarah Islam masuk Nusantara banyak teorinya, dan yang terbaru adalah sejak zaman Khulafaurrasyidin, beberapa tahun setelah Rasul Muhammad Wafat. Jadi bukan pada abad 11 atau 16, melainkan abad 7M.
Bukti tersebut tercatat pada Makam Syekh Mahmud (Wafat tahun 44 Hijriyah or 668 Masehi) di pemakaman Papan Tinggi , Kec Barus dan Makam Syekh Rukunuddin (Wafat tahun 48 Hijriyah or 672 Masehi) di Pemakaman Mahligai, Barus , Kab. Tapanuli Tengah
Sebagai pembanding Salah satu Khulafa’ Arrosyidin IMAM ALI (Menantu Rosulullah SAW) wafat tahun 40 Hijriyah or 664 Masehi (hanya beda 4 tahun dg wafatnya Syekh Mahmud)
Sehingga dua Syekh tersebut hidup di Zaman Imam Ali or Umar bin Khatab, bahkan Syekh Rukunuddin (usia 102 thn) lahir hampir bersamaan waktunya dg kelahiran Nabi Muhammad saw
Fakta ini sesuai dengan teori Mekkah yang dikemukakan oleh HAMKA dalam catatan sejarawan Mansur Suryanegara.
Dikatakan bahwa Teori Mekkah adalah merupakan teori yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori Gujarat (yang menyebut penyebar Islam dati Gujarat). Pendukung teori Mekkah ini adalah HAMKA, Van Leur, dan T.W. Arnold.
Teori Mekkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan penyebarannya berasal dari Arab (Mesir).
Dasar teori ini adalah pada abad ke-7, yakni tahun 647 di Pantai Barat Sumatra sudah terdapat perkembangan Islam (Arab). Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab syafi’i padahal pengaruh mazhab syafi’I terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Raja Samudra Pasai menggunakan gelar ‘’al-Malik’’ yang mempunyai kesamaan dengan gelar yang dipakai di Mesir.
1 Komentar