Bos BRI: Target Kredit Rp 30 Triliun Dana PEN Tercapai

Sunarso (Foto/detik)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso menyebutkan target penyaluran kredit sebesar Rp 30 triliun dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp10 triliun yang diberikan pemerintah sudah tercapai.

“Bank-bank yang menerima deposito pemerintah diminta menyalurkan kredit tiga kali lipat. Realisasinya, sampai tanggal 7 Agustus, angka Rp 30 triliun itu sudah tercapai. Tepatnya adalah pertama kali mencapai angka Rp30 triliun dicapai tanggal 7 Agustus jam 11.00 WIB,” ujar Sunarso di Jakarta, Rabu (19/8/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sunarso menuturkan kredit sebesar Rp 30 triliun tersebut disalurkan kepada 716.815 ribu nasabah dengan komposisi 44 persen nasabah baru dan 56 persen nasabah lama atau eksisting. Sementara dari sisi ukuran skala usahanya, kredit tersebut diberikan kepada 70 persen nasabah mikro dan 30 persen usaha kecil.

“Sekarang salah nggak kalau diberikan nasabah eksisting? Tidak salah, karena tidak ada aturan yang dilanggar. Karena aturan PMK memang dimaksudkan memberikan kredit, tidak diatur ke siapa-siapanya. Larangannya jelas, tidak boleh digunakan untuk membeli SBN dan valuta asing. Maka UMKM yang kita restrukturisasi supaya tidak mati, tidak melakukan PHK, maka itu jadi prioritas penyaluran kredit ini,” terang Sunarso.

Bahkan, lanjut Sunarso, nasabah UMKM yang sudah direstrukturisasi tersebut oleh pemerintah diberikan stimulus lagi dan mempersilahkan bank untuk memberi tambahan kredit modal kerja agar mereka tak melakukan PHK dan pinjaman tersebut dijamin lembaga penjamin pinjaman dan premi penjaminannya dibayar APBN.

“Korporasi pun dilakukan sama seperti itu. Jadi untuk kredit korporasi sampai di atas Rp10 miliar-Rp300 miliar, 100 persen premi penjaminannya dibayar APBN. Kemudian kredit korporasi 50 persen premi penjaminannya dibayar APBN. Yang benar benar baru, bantuan untuk usaha mikro. Masing-masing penerima akan menerima Rp2,4 juta yang akan digunakan usaha. Bagaimana penyalurannya, siapa yang mendapatkan? Itu yang sedang dipikirkan,” beber Sunarso.

Sebelumnya, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan penyaluran kredit oleh bank Himbara (BUMN) kepada UMKM senilai puluhan triliun rupiah merupakan kanibalisasi. Disebut seperti itu karena penerima kredit dari dana pemerintah merupakan pelaku UMKM yang sebelumnya sudah pernah mendapatkan kredit. (rah/ant)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *