Sebut Aksi Demo Tolak UU Ciptaker Ditunggangi, Aliansi Mahasiswa Polisikan Menteri Airlangga

Pendemo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang baru disahkan DPR RI. Foto: Antara/Mohamad Hamzah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Mataram, Hajinews.id – Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) telah melukai hati para mahasiswa. Karenanya, perwakilan mahasiswa Nusa Tenggara Barat (NTB) dari aliansi Cipayung plus melaporkan Ketua Umum Golkar itu ke Mapolda NTB, Rabu (14/10/2020).

Aliansi Cipayung plus itu terdiri dari perwakilan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (IMM), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kita memperjuangkan hak kita seperti dijamin dalam undang-undang, barang siapa yang menyebarkan tanpa dalil dasar yang jelas itu bisa dikenakan ketentuan pidana. Kami Cipayung Mataram mengklaim kami tidak ditunggangi atau pun tidak disponsori oleh siapa pun,” ujar Ketua Umum GMKI Mataram, Prandy.

Dia menegaskan, aksi demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja (UU Ciptaker) dilakkan murni atas nama rakyat, bukan adanya kepentingan lain. “Jadi intinya kami melaporkan Airlangga Hartarto karena kami duga telah melakukan tindak pidana penyebaran hoaks,” katanya.

Ketua HMI cabang Mataram Andi Kurniawan menambahkan, bahwa aksi demonstrasi menolak UU tersebut dibiayai bersama lewat patungan yang masing-masing Rp 200 ribu. “Kita sama-sama patungan sebesar Rp 200 ribu untuk membiayai aksi demonstrasi kemarin,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Menko Perekonomian Airlangga Hartato menyampaikan bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan buruh, mahasiswa dan masyarakat sipil di seluruh Indonesia menolak disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR RI, ditunggangi kaum elite dan intelektual. Namun mantan Menteri Perindustrian itu tidak menjelaskan secara detail siapa saja kaum elite yang dimaksud.

“Sebetulnya, pemerintah tahu siapa yang demo itu, kami tahu siapa yang menggerakkan, siapa sponsornya, siapa yang membiayai. Pemerintah sudah tahu siapa tokoh-tokoh intelek di balik penggerak demo,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/10/2020). (mh)

 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *