Saudi Buka Umrah, Jemaah Wajib Swab dan Daftar Aplikasi Masuk Masjid

Foto: Kementerian Haji Arab Saudi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pemerintah Arab Saudi kembali membuka umrah bagi jemaah internasional, termasuk dari Indonesia, pada November 2020. Karena di masa pandemi COVID-19, jemaah umroh diharuskan melakukan tes swab, 48 jam sebelum terbang dan mendaftar aplikasi untuk masuk ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri) Jawa Timur, Mohammad Sufyan, seperti dilansir VIVA, pada (12/10/2020)

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Insyaallah November itu sudah bisa, cuma, kan, ada aturan yang agak ketat. Seperti keberangkatan itu semua jemaah harus melalui tes swab 48 jam sebelum terbang,” katanya dihubungi melalui sambungan telepon genggam oleh Viva.

Ketentuan tes swab 48 jam sebelum terbang disyaratkan oleh pemerintah Arab Saudi. Begitu juga saat akan pulang ke Indonesia dari Saudi. Soal teknis itulah yang masih dipikirkan bersama oleh pihak travel. “Kalau biayanya (tes usap) ditanggungkan ke jemaah,” ujar Sufyan.

Selain tes swab, sesampai di Arab Saudi, jemaah juga diharuskan mendaftar di aplikasi yang bisa diakses di Android untuk bisa mendapatkan akses beribadah di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi. Jemaah yang tidak terdaftar di aplikasi otomatis tidak akan diizinkan petugas untuk masuk masjid. Aplikasi itu diperlukan kaitannya dengan pengaturan jemaah di masjid agar tidak berdesak-desakan.

“Di sana (jemaah) pakai aplikasi untuk jadwal umrah dan masuk Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Raudah. Itu ada pakai aplikasi dari Android. Jadi, kita harus mendaftarkan dulu (di aplikasi) nanti kita dapat jadwal beribadah di jam berapa. Yang enggak ngisi aplikasi enggak boleh masuk (Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Raudah),” kata Sufyan.

Pihak travel yang tergabung di Amphuri, menurut dia, bersiap-siap untuk menyambut dibukanya umrah pada November, kendati soal kepastiannya masih menunggu kabar dari Kementerian Agama. Sesuai arahan Kemenag, mereka yang diprioritaskan untuk berangkat adalah jemaah yang tertunda karena COVID-19, bukan jemaah yang baru mendaftar.

Di Jawa Timur, terdapat sekira 11-12 ribu orang yang tertunda berumrah karena COVID-19. Jumlah itu baru yang berangkat melalui 75 travel yang tergabung ke Amphuri.

(Dihimpun dari berbagai sumber).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *