Sekali Panen Rp 3 M, Petani Berharap Pangandaran Jadi Penghasil Porang Terbesar di Jabar

Ilustrasi tanaman porang. Foto: Dok Kementan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Kabupaten Pangandaran berpotensi menjadi wilayah penghasil porang terbesar di Jawa Barat. Tamanan porang bernilai ekonomi tinggi dan perawatannya pun sangat mudah.

Salah satu petani porang asal Langkaplancar Adang Hidayat mengungkapkan, sudah melakukan budidaya tanaman umbi-umbian ini sejak 2017 lalu denan modal Rp 10 juta.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada tahun pertama, ia mendapatkan hasil sekitar Rp 75 juta. Sementara pada tahun kedua dengan modal Rp 850 juta setelah panen mencapai Rp 3 miliar.

“Makanya ini sangat layak sekali untuk dikembangkan di sini. Apalagi kalau benar-benar berkembang bisa mendongkrak ekonomi petani,” ujarnya belum lama ini.

Pada tahun ini, ia menanam pada tanah seluas 20 hektar, dengan rincian 10 hektar di Desa Bojongkondang, 5 hektar Desa Mekarwangi dan sisanya Desa Karangkamiri dengan mempekerjakan sebanyak 40 orang.

Menurut dia, sebetulnya banyak sekali petani yang ingin mengembangkan porang, namun kebanyakan dari mereka tidak memiliki modal yang cukup karena benih yang tergolong mahal.

Pasalnya, untuk 1 kilogram harga benih saat ini mencapai Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu.

Sementara itu, untuk harga umbi porang basah lokal sekitar Rp 10.000 sampai Rp 11.000 per kilogramnya, dan untuk porang kering atau cip kisaran Rp 50.000 sampai Rp 80.000 per kilogramnya.

“Sedangkan untuk harga tepung porang jenis premium kisaran harganya mencapai Rp 600 ribu sampai Rp 1.600.000,” tambah dia.

Porang, kata Adang sangat kaya akan karbohidrat. Sehingga jadi sangat baik untuk bahan makanan, bisa jadi bahan obat- obatan, kosmetik dan banyak lagi yang lainnya.

Melihat potensi seperti ini, ia berharap pemerintah memfasilitasi para petani agar Pangandaran benar-benar menjadi penghasil porang terbesar Jawa Barat. (mh)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar