Viral Ceramah Gus Baha soal Berkah Adanya Lont*, Begini Penjelasannya

Viral Ceramah Gus Baha soal Berkah Adanya Lont*, Begini Penjelasannya
Gus baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Potongan ceramah ulama KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau disapa Gus Baha tentang ‘Berkah Adanya Lont*’ menjadi perbincangan publik.

Ceramah tersebut dikaitkan dengan penyebutan lont* yang diucapkan oleh Ustaz Maaher At-Thuwailibi kepada artis Nikita Mirzani.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Banyak para simpatisan Rizieq Shihab menggunakan potongan ceramah Gus Baha tersebut untuk melegitimasi penyebutan lont* yang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat.

Dalam video tersebut, Gus Baha mengizinkan penyebutan lont* untuk melabeli perbuatan asusila seseorang dengan tujuan agar pekerjaan tersebut tidak ditiru.

Alumnus Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah asuhan KH Maimoen Zubair ini memulai ceramahnya dengan sebuah hadis nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

Dalam hadis tersebut, Allah tidak akan mencabut keberkahan di bumi sehingga orang-orang zalim tidak dikatakan itu suatu kezaliman.

Berikut potongan ceramah Gus Baha yang viral di media sosial, dikutip dari Hops.id — jaringan Suara.com, Senin (16/11/2020).

“Contoh paling mudah semoga kita dapat berkah dari contoh ini. Sebetulnya dalam etika Jawa, berkah kebenaran orang nakal harus dikatakan sundal atau lont*.

Itu kelont*an dan kesundalan akan tabu terus, selama orang masih ngomong untuk lont* itu sundal, untuk WTS itu lont* atau sundal.

Menurut Gus Baha, suatu perbuatan yang salah tidak boleh dianggap biasa. Karena hal itu bisa berujung pada pembiaran.

Artinya apa, orang masih jijik atau merendahkan derajat mereka yang berprofesi sebagai lont* atau sundal. Dan ini baik bagi agama, bagi keberlangsungan moral. Karena masih ada yang menjijikkan proses yang salah.

Meskipun kita sebagai ulama, sebagai tokoh masyarakat tentu mereka tetap kita kasih ruang untuk taubat, juga kita kasih hak-hak martabatnya sebagai manusia. Tapi kita akan tetap bilang itu lont* atau apa.”

Belum diketahui kapan dan dimana Gus Baha berceramah mengenai lont*, namun dalam ceramah tersebut istilah lont* tidak dikaitkan dengan seseorang.

Gus Baha hanya menafsirkan hadis sesuai kaidah secara umum.

Menurut Gus Baha, jika suatu perbuatan tercela tak lagi dianggap tabu, maka masyarakat akan acuh. Hal ini bisa berbahaya karena perbuatan asusila akan diabaikan dan dibiarkan tumbuh subur.

“Bayangkan nanti jika dibahasakan itu hak asai. Sehingga anak generasi cucu kita tidak ada lagi istilah lont* atau sundal, setiap perilaku dikatakan hak asasi. Itu awal dari tidak ada agama, bahaya bagi keberlangsungan agama dan negara,” ungkap Gus Baha.

“Artinya, sebetulnya sifat anarkis masyarakat dalam perkataan itu menolong agama. Dengan dianggap jijik, agama bisa jalan. Karena seseorang dihujat masyarakat, yang lain enggak pernah ingin cita-cita jadi lont*. bahkan seorang anak, karena tahu nasibnya dihujat, tidak akan bercita-cita jadi lont*,” tuturnya.

Gus Baha mengingatkan mengenai bahaya perbuatan asusila yang dibiarkan di tengah masyarakat.

Jika hukuman stigma masyarakat tidak ada, maka perbuatan asusila akan tumbuh subur di kalangan masyarakat dan dianggap tak lagi tabu.

“Coba tidak ada hukuman stigma masyarakat, maka lont* dan sundal akan subur di tengah masyarakat yang sudah tidak peduli dengan nilai-nilai ini. Misalnya di kota besar karena sesama lont* sudah tak saling mengatakan tabu,” ungkapnya.

“Karena itu saya terkenang hadis riwayat Imam Ahmad , bahwa Allah tidak akan mencabut keberkahan di bumi sehingga orang-orang zalim tidak dikatakan zalim, Itu bahaya sekali. Risalah Allah kepada nabi itu yang penting, benar dikatakan benar dan salah dikatakan salah,” tegasnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *