Nelayan Tak Setuju Susi Pudjiastuti Gantikan Edhy Prabowo

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Edhy Prabowo telah mengundurkan diri pasca ditetapkan tersangka dan ditahan KPK terkiat dugaan korupsi izin ekspor benih lobster atau benur. Saat ini, posisi Edhy digantikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhur Binsar Panjaitan.

Sejumlah nama mencuta dan disebut-sebut akan mengisi posisi Edhy Prabowo, salah satunya mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), yakni Susi Pudjiastuti.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT)Kajidin menyatakan kurang setuju jika Susi kembali menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Sebab, Kajidin menilai Susi kurang bisa membaur dengan nelayan.

“Secara pribadi saya agak kurang cocok karena memang ada sisi bagusnya tapi beliau kurang bisa diajak komunikasi dan menerima aspirasi. Yang ada adalah keputusan yang beliau terapkan itu berdasarkan cara berpikir sendiri tidak pernah menerima persoalan-persoalan yang ada,” ujar Kajidin, Minggu (29/11/2020).

Dibanding Susi, Kajidin lebih tertarik untuk mengusulkan Mantan Dirjen Perikanan Tangkap KKP Zulficar untuk menggantikan Edhy Prabowo. Alasannya, Zulficar dinilai lebih bisa membaur dan mendengar nelayan, juga tak jauh berbeda dengan Edhy Prabowo yang dinilainya lebih bisa membaur.

Meski begitu, Kajidin tak memungkiri bahwa Susi merupakan orang yang cerdas dan tegas. Hanya saja ia menyayangkan sikap Susi yang dinilainya cuek.

“Ada acara, pas kita ajak ngobrol langsung pergi. Enggak mau komunikasi. Sedangkan kemampuan manusia ada batasnya. Memang positifnya oke beliau tegas dalam konteks kapal asing, tapi kurang komunikasi. Sehingga banyak hal-hal yang kurang masuk,” keluhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan, siapapun yang menggantikan Edhy Prabowo baik dari partai maupun profesional tidak ada masalah.

“Kalau bisa yang punya komitmen kuat untuk membesarkan perikanan indonesia, kerja ikhlas, kerja tuntas, eksekusi cepat di lapangan. Program-program budidaya yang diharapkan Presiden tuntas dan jaga hubungan dengan nelayan atau stakeholder baik,” tukasnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar