Enam Jenazah Diautopsi Tanpa Izin, Polisi Rampas Hak Keluarga

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Politikus Gerindra Fadli Zon menyayangkan autopsi yang dilakukan pihak kepolisian terhadap keenam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) tanpa persetujuan pihak keluarga. Padahal, pihak keluarga tidak ingin ada autopsi.

“Keenam jenazah sedang diautopsi. Tetapi pihak keluarga tidak menginginkan ada autopsi. Jadi ini juga hal yang saya kira biasanya selalu autopsi itu harus ada izin dari pihak keluarga,” ujar Fadli Zon di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (8/12/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Apalagi lamanya proses autopsi juga memakan waktu lama. Sementara, pihak keluarga ingin segera memakamkan anaknya.

“Saya kira berlama-lama akan merugikan sendiri, tentu saja ini menurut saya telah merampas hak dari keluarga untuk segera memakamkan jenazah,” katanya.

Salah satu pihak keluarga korban, Suhada mengaku kecewa dengan kondisi putranya yang tewas dengan kondisi terbunuh. Apalagi dia mengaku, tidak pernah dihubungi polisi mengenai kondisi putranya.

“Kami sangat tidak terima dengan keadaan kami yangg sangat kami sesalkan adalah setelah dibunub putra putra kami dibunuh tidak ada keterangan dari pihak kepolisian yang menghubungi keluarga. Menghubungi kami itu tidak ada,” ujarnya.

Dia meyakini anaknya tidak pernah membawa senjata seperti yang dituduhkan polisi. Suhada mengaku siap disumpah.

“Artinya mereka tidak akan pernah membawa senjata dan ketika ada kami nonton di TV ada senjata itu dari mana. Seandainya mereka memahami syariat Islam kami siap bermuhabalah,” katanya.

Seperti diketahui, polisi menembak mati enam laskar FPI saat sedang melakukan pengintaian di jalan Tol Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari. Polisi mengaku terpaksa menembak, karena diserang senjata api lebih dulu.

Namun klaim polisi dibantah FPI. Pihaknya mengaku para laskar tak membawa senjata api dalam pengawalan Habib Rizieq.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar