Kesaksian Pengawal HRS: Dibuntuti Sejak di Bogor

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Seseorang yang mengaku pengawal rombongan Habib Rizieq Shihab menceritakan dibuntuti sejak masih berada di Bogor. Bahkan, gerak-gerik Imam Besar FPI itu sudah diintai beberapa hari sebelum keberangkan ke sebuah pengajian yang berujung penembakan menewarkan enam lasar FPI.

Hal itu tersebut melalui rekaman audio pada acara Mata Najwa. Rekaman audio itu, beredar luas di jejaring WhatsApp, sejak Rabu malam (16/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Ada tiga mobil yang standby. Begitu keluar dari kompleks Sentul menuju tempat pengajian, ada mobil dicurigai spontan menyalakan mobilnya. Enggak lama satu mobil lagi langsung merespons menyalakan lampu dan langsung mau masuk barisan rombongan,” kata sumber yang tak disebutkan identitasnya.

Sadar ada beberapa yang mencurigakan, ia kemudian menghampiri mobil yang dicurigai dan berusaha menjauhkan mobil tersebut dengan rombongan yang ditumpangi Habib Rizieq.

Peristiwa tersebut berlanjut hingga saat akan keluar Tol Karawang Timur. Mobil-mobil yang dicurigai kembali muncul.

“Kami usir dan sengaja kita (melaju) perlahan (menutup) akses dia untuk masuk ke barisan. Kami alihkan sehingga mereka enggak bisa ikuti rute Habibana (Habib Rizieq),” jelasnya.

aat itulah, ia berusaha untuk mengalihkan perhatian mobil yang dicurigai tersebut agar tak mengikuti rombongan Habib Rizieq.

“Di situ kami bawa puter-puter sehingga dia kepancing. Kami putar-putar daerah Karawang menuju pintu tol Karawang Barat. Dari situ sempat gontok-gontokan sampai bertemu di daerah yang gelap,” sambungnya.

Setelah itu, mobil yang ditumpanginya sempat bertemu dengan mobil Chevrolet berisi laskar FPI yang jadi korban tragedi KM 50 tol Japek. Ia sempat menyalip Chevrolet. Namun tak berselang lama, ia hilang kontak dengan korban.

“Kami sempat hubungi korban dan nanya keadaan, ternyata ada suara kegaduhan. Kita curiga dan sempat berhenti pelan, lama kelamaan semakin enggak jelas (keadaan),” jelasnya.

Saat itu kondisi rombongan berada di dalam jalur tol dan posisinya jauh di depan mobil yang dikemudikan para korban.

“Kita telepon kembali enggak bisa, hening. Sampai kami berenti di rest area KM 57,” tandasnya.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *