Ketua MUI Sumbar, Orang Awam Baca Kitab Kuning Bisa Membuat Sombong

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Wacana polisi diwajibkan belajar kitab kuning, mengundang berbagai komentar dari tokoh masyarakat. Kali ini komentar datang dari Ketua MUI Sumatera Barat Buya Gusrizal.

Ia berpendapat, dalam bernegara masing-masing warga punya tugas masing-masing. Namun, bila fungsi yang banyak itu dipaksakan untuk dijalankan oleh satu institusi, akan terjadi otoritarianisme.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurutnya, dalam, yang tidak dalam kapasitasnya untuk berfatwa dan yang memang ditugaskan untuk kemashlahatan yang lain, tak perlu memaksakan diri.

“Bukankah lembaga keulamaan sudah ada di negeri ini, yang bertugas menjawab pertanyaan dari berbagai pihak. Kalau aparat keamanan juga harus mengikatkan diri untuk menguasai ilmu keulamaan, saya khawatir,” ujarnya melansir Minangkabaunews.

“Jadi ulama tidak, menjalankan tugas keamanan juga tidak, keberanian berbicara saja yang berani karena biasanya yang tanggung itu lebih kurang takutnya dalam berbicara atas nama Allah swt,” sambungnya.

Bahkan, menurutnya, hal itu bisa membuat seorang awam jadi sombong karena menganggap diri lebih tinggi sehingga tidak lagi mendengarkan nasehat para ulama.

“Terakhir, saya mengingatkan bahwa tidak ada jaminan dengan membaca kitab kuning itu menjadi benar faham dengan Islam sehingga bisa mengambil kesimpulan tanpa bimbingan ulama,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia menyarankan agar kepolisian lebih fokus dengan tugas polisi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *