Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Sebuah penampakan langka terjadi di Arab Saudi. Salju menutupi bukit-bukit yang selama ini gersang. Mengutip ABC, fenomena salju di Arab ini terjadi pada 18 Februari 2021 di kota Tabuk di barat laut Arab Saudi,
Sontak warga UEA pun berbondong-bondong menuju Kota Tabuk untuk melihat salju pertama yang turun di Arab Saudi, di mana terakhir kali terjadi pada 2018 silam.
“Sangat jarang melihat salju di Tabuk, cantik,” ujar seorang netizen di Twitter seperti dilihat hajinews.
Sepanjang sejarah, Arab Saudi yang dikenal beriklim panas kenapa bisa turun salju?
Meteorologi Nasional Arab Saudi mengatakan cuaca buruk mengakibatkan turunnya salju.
“Hadirnya hujan dengan suhu yang rendah dapat berubah menjadi salju. Khususnya ketika momen itu datang di malam hari yang sangat dingin. Secara ilmiah, salju turun di Arab Saudi memang benar-benar dapat terjadi” dirilis oleh pihak Meteorologi Nasional Arab Saudi.
Melansir detikTravel, salju pertama kali tercatat turun di Arab Saudi sekitar 85 tahun lalu. Setelah puluhan tahun, fenomena alam itu kembali terjadi pada 14 Januari 2016 lalu. Tak perlu waktu lama, salju juga kembali turun pada 2020 di wilayah Tabuk, Arab Saudi dan kembali muncul di awal tahun 2021 ini.
Lalu benarkah salju di Arab Saudi adalah salah satu tanda kiamat sudah dekat?
Dalam Fatwa Islam ketika membahas masalah salju di arab yang diyakini masyarakat sebagai tanda dekatnya kiamat, menyatakan,
والذي نراه أن رجوع جزيرة العرب مروجاً وأنهاراً أمر لا شك فيه ، ولكن لا يمكن الجزم بأن ذلك سيكون بسبب الذوبان الجليدي ، فإن علم ذلك عند الله تعالى
Kembalinya jazirah arab menjadi tanah yang subur banyak padang hijau dan sungai-sungai tidak bisa dipungkiri. Akan tetapi kita tidak bisa memastikan bahwa keadaan ini penyebabnya adalah es yang meleleh. Karena pengetahuan tentang kejadian ini, hanya Allah yang tahu. (Fatwa Islam, no. 110197)
