Buka-bukaan! Munarman Tuding Ada Operasi Kaitkan Terduga Teroris Condet dengan FPI

Munarman (foto: jpnn)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Munarman menuding ada operasi besar-besaran untuk memberi label teroris ke FPI. Hal itu disampaikan eks-pentolan Front Pembela Islam tersebut terkait penangkapan terduga teroris di Condet, Jakarta Timur. Munarman menduga ada pihak yang sengaja melakukan framing dengan mengaitkan penangkapan terduga teroris di Condet dan FPI. Framing tersebut, menurut Munarman, untuk melabelisasi organisasi yang didirikan Rizieq Shihab itu sebagai organisasi teroris.

“Ini ada operasi media besar-besaran dan sistematis, untuk penggalangan opini publik dalam rangka memframing, menstigma, dan melabelisasi saya mau pun FPI agar diteroriskan,” ujar Munarman dalam video yang diperoleh Tempo, Selasa (30/3/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pernyataan mengenai framing FPI sebagai organisasi teroris itu disampaikan Munarman tak lama setelah polisi menangkap terduga teroris di Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021). Penangkapan terduga teroris condet sendiri terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Munarman menuding tujuan dari framing tersebut agar segala tindak pembunuhan terhadap anggota FPI diwajarkan oleh masyarakat.

“Supaya kalau nanti saya mati ditembak di jalan, digerebek, orang bakal bilang “ya udah lah, dia teroris juga, ga apa-apa”. Itu aja tujuan operasi media ini,” kata kuasa hukum Habib Rizieq Shihab itu.

Dalam pers release di Polda Metro Jaya kemarin, penyidik membeberkan beberapa barang bukti penangkapan terduga teroris Condet dan Bekasi. jejeran barang bukti itu terlihat beberapa bilah pedang serta buku dan atribut FPI. Salah satu buku yang dihadirkan sebagai barang bukti dalam itu berjudul “FPI Amar Ma’ruf Nahi Munkar”. Selain itu, selembar baju bewarna hijau dan putih dengan tulisan Laskar Pembela Islam, dua buah kartu tanda identitas keikutsertaan di organisasi FPI dengan nama pemilik Husein Hasny serta beberapa keping VCD hingga poster eks-Pimpinan FPI.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran menyatakan seluruh barang bukti itu saat ini masih dalam pemeriksaan tim Densus 88 untuk melihat keterkaitan antara FPI dengan kelompok terduga teroris itu.

“Iya termasuk itu [penemuan atribut FPI], jika ada keterkaitan itu kan sebagai temuan awal, sedang didalami oleh Densus 88,” ujar Fadil.

Sementara,sebelumnya FPI telah mengeluarkan 3 poin pernyataan sikap terkait Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI Aziz Yanuar menyebutkan 3 poin pernyataan sikap FPI sebagai berikut:
Pertama, mengecam keras dan menyesalkan segala bentuk tindakan teror serta kekerasan terhadap rakyat yang tidak bersalah.
Kedua, menyerukan agar seluruh elemen bangsa menahan diri dan tetap menjaga persaudaraan serta tidak membangun propaganda kebencian terhadap umat beragama.
Ketiga, lanjut dia, menuntut kepada aparat penegak hukum agar mengusut secara profesional sesuai hukum yang berlaku, tanpa membuat kegaduhan baru lagi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *