Hajinews – Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) lewat Direktorat Pendidikan Islam meluncurkan Peta Jalan Kemandirian Pesantren pada Selasa (4/5/2021).
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan pentingnya agenda ini dilakukan agar Pesantren memiliki sumber daya ekonomi berkelanjutan.
“Saya menetapkan tujuan besar dari kebijakan Kemandirian Pesantren ini adalah terwujudnya Pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal,” kata Menag dalam sambutannya.
Menag menyebutkan 3 alasan urgensi kemandirian pesantren harus dilakukan dan terus ditingkatkan.
Pertama, karena pesantren sudah teruji pendidikan yang bisa bertahan bertahun-tahun.
Pesantren juga memiliki SDM yang melimpah yang menurutnya berpotensi menjadi SDM yang unggul.
Pesantren dan masyarakat disekitarnya juga memiliki sumber daya ekonomi yang bila dikelola dengan baik bisa menjadi potensi ekonomi yang berkelanjutan.
Pesantren juga memiliki jejaring antar pesantren yang tersebar diseluruh Nusantara.
Pandemi covid-19 memaksa disrupsi digital terjadi lebih cepat. Semua aktivitas kini mulai beralih ke aktivitas digital.
Menang mengatakan kemandirian pesantren kali ini menemukan momentum yang tepat, karena ada 3 ekosistem yang saling mendukung, yakni ekosistim digital, ekosistim UMKM, dan ekosistim halal.
“Ekosistem halal dalam 10 tahun ada peningkatan yang cukup tinggi. Karena itu saya mendorong BPJPH Kemenag agar ikut kerja sama dengan pesantren dalam memperkuat ekosistim halal di Indonesia,” kata Menag Yaqut.
Menag optimis jika ketiganya didorong, dilakukan dengan baik dan konsisten, kebijakan ini akan berjalan dengan sukses yang dampaknya akan dirasakan oleh Pesantren dan masyarakat sekitar. (dbs).