Bu Marni & Drama Anjing Yang Masuk Surga

Bu Marni & Drama Anjing Yang Masuk Surga
foto/ilustrasi. cerpen
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ketika ditinggal oleh istri pertamanya, Hawariyah, yang telah menemaninya seperempat abad, Dawam mengaku sangat terpukul dan frustrasi. Hal itu telah mengundang keprihatinan kawan-kawannya. Mereka tidak ingin hal itu mengganggu psikologi dan kesehatan Dawam. Itu sebabnya, cerita Dawam, mereka berlomba-lomba memperkenalkan dan menjodohkannya dengan sejumlah orang.

Dawam mengaku sangat terhibur oleh perhatian teman-temannya itu. Besarnya perhatian mereka turut mengobati luka hatinya. Atas dorongan teman-temannya, Dawam kemudian membuat resolusi: ia harus menikah lagi. Amien Rais, salah satu karibnya, misalnya, menjodohkan Dawam dengan seorang stafnya di PPSK (Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dia cantik sekali. Menurut saya, PPSK waktu itu ramai dikunjungi orang dan tokoh bukan karena kegiatannya, tapi karena di sana ada perempuan cantik itu,” seloroh Dawam.

“Termasuk juga saya,” akunya, sambil terbahak. Saya ikut terbahak mendengarnya.

“Saya sempat dipertemukan dengannya secara tidak langsung di Malang oleh Amien Rais. Dia janda, punya anak satu,” imbuhnya. “Saya diberitahu jika suami pertamanya adalah seorang insinyur. Waktu mengetahui itu saya berpikir, kenapa ya dia bisa pisah dengan suaminya, padahal suaminya kan insinyur? Apakah karena ‘demand’-nya terlalu tinggi? Saya tidak berusaha mencari tahu lebih jauh. Yang jelas, akhirnya saya tak berani meneruskan,” ujar Dawam, mengenang.

Sesudah itu, Dawam dijodohkan dengan janda seorang pemimpin Muhammadiyah. Perjodohan itu dicomblangi oleh Munawir Sjadzali. Amien Rais juga merestuinya. Beberapa kali Dawam mengaku “dijebak” untuk ketemu dengan perempuan yang dimaksud.

“Orangnya sih cantik. Tapi dia bekas isteri tokoh, saya jadi sungkan. Dan kemudian juga tidak muncul perasaan apapun saya terhadapnya,” akunya. Kandidat itupun dicoret dari daftar.

Karena hampir semua kandidat yang disodorkan teman-temannya tak ada yang nyantol, Dawam sempat mutung kepada teman-temannya. “Nggak ada yang beres,” ujarnya. Sampai suatu ketika adik perempuannya menyodorkan sebuah nama: Sumarni.

Dawam sudah lama mengenal Sumarni. Kebetulan, sejak jaman mahasiswa di Yogya, Sumarni juga adalah aktivis HMI. Oleh karenanya, tak ada halangan berarti ketika Dawam dipertemukan kembali dengan tokoh perempuan tersebut. Sebagai seorang romantis, Dawam tentu mudah jatuh cinta. Apalagi, anak-anak Dawam, yang waktu itu masih kuliah, juga merasa cocok dengannya.

Ada cerita unik ketika Dawam mengabari kawan-kawannya bahwa ia akan segera menikah kembali. Karena banyak dari mereka sebelumnya merasa direpoti oleh Dawam untuk mencarikan jodoh, banyak dari mereka yang marah karena Dawam tak memperkenalkan lebih dulu calon istrinya itu ke kawan-kawannya.

“Mereka terlalu sayang pada saya, sehingga tidak ingin kalau saya bakal kecewa. Jadi, inginnya mereka, siapapun calonnya, mereka harus tahu lebih dulu, agar bisa memberikan pertimbangan. Fuad Bawazier itu marah sekali pada saya,” cerita Dawam.

Sebagai penghormatan kepada teman-temannya, akhirnya Dawam memperkenalkan calon isterinya. Lucunya, ujar Dawam, ternyata semua yang hadir hari itu adalah mantan aktivis HMI, sehingga jadi mirip rapat KAHMI. “Mereka semua kaget, karena yang saya bawa adalah mantan aktivis Kohati,” cerita Dawam.

“Ya, ampun, ternyata Mbak Marni tho!?” ujar Mar’ie Muhammad, ketika itu.

Ya, sebagai alumni HMI dan tokoh penting di Kementerian Perempuan pada masanya, Sumarni tentu juga dikenal di lingkungan kawan-kawan Dawam.

Meski berpendidikan tinggi, dan seorang lulusan Amerika, menurut Dawam, di rumah Sumarni tetap menempatkan dirinya sebagai perempuan Jawa yang sangat menghormati suaminya. Berbeda dengan Dawam yang keras, Sumarni memang sosok yang lemah lembut.

Tadi pagi, perempuan yang telah menemani Dawam Rahardjo lebih dari 23 tahun itu telah berpulang. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Saya bersaksi, ia adalah istri, ibu, dan atasan yang baik.

Sugeng tindak, Bu. Titip salam kagem Bapak.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *