Penting, 5 Hal yang Buat Seseorang Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19

Seorang petugas kesehatan bereaksi setelah menerima vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech ketika negara tersebut mulai vaksinasi terhadap virus corona, di Rumah Sakit Favoriten di Wina, Austria, 27 Desember 2020. REUTERS/Lisi Niesner
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id- Vaksinasi COVID-19 telah berhasil membuat dunia perlahan mulai terbuka kembali. Sementara itu, kasus belum menurun, justru tetap ada diagnosis baru setiap hari.

Banyak pertanyaan yang kerap muncul, seperti, kapan bisa terbebas dari wabah? Apakah orang yang divaksinasi dapat mengembangkan gejala jangka panjang, bahkan jika tidak menunjukkan risiko? laman The Ladders telah menyusun daftar singkat beberapa hal yang masih menempatkan seseorang pada risiko lebih tinggi untuk COVID-19,  dilansir Ahad (30/5).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

1. Dehidrasi

Air membantu membuang racun dari tubuh. Dengan cara ini, maka akan mendukung sistem kekebalan, membantu tubuh menangkis virus dan penyakit yang tidak perlu.

Salah satu hal paling sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu menangkal COVID-19 dan penyakit lainnya adalah dengan membawa botol air sepanjang hari. Jika telah didiagnosis dengan COVID, tetap bawa air untuk membantu mencegah efek dari buang air besar yang disebabkan virus dan mual.

2. Stres

Seperti yang kita semua ketahui sekarang, stres bisa sangat mengacaukan kimiawi tubuh. Jenis stres apa pun, baik itu radikal bebas dan bahan kimia yang merusak, atau stres mental, dapat menyebabkan peradangan masif dan menghalangi produktivitas sistem fungsi tubuh.

Dengan cara ini, maka dapat menyebabkan tubuh berhenti melawan penyakit dan polusi seefektif mungkin. Beberapa menit mengatir pola pikir atau melakukan yoga, misalnya, dapat membantu mengoptimalkan kemampuan tubuh untuk melawan penyebab stres dan berfungsi sebagai cara untuk secara fisik mengalami penurunan tingkat stres.

3. Masalah tidur

Pastikan Anda punya jumlah tidur yang disarankan secara teratur. Kurang tidur menghambat sistem kekebalan dan dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk gagal jantung, kecemasan, tekanan darah yang tidak menentu, dan masalah pencernaan. Pola tidur atau kekurangan tidur telah dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi tertular virus.

Menurut Institut Jantung, Darah, dan Paru-paru Nasional, kekurangan tidur yang berkelanjutan berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, ginjal, tekanan darah tinggi, diabetes, dan stroke. Tidak hanya itu, banyak orang yang pulih dari COVID telah melaporkan masalah tidur yang aneh, yang secara perlahan diidentifikasi oleh para ilmuwan sebagai gejala jangka panjang virus.

4. Pola makan buruk

Apa yang paling berisiko dari masalah kesehatan sering kali bermuara pada diet yang tidak sehat. Pastikan mengonsumsi makanan utuh dalam rutinitas setiap hari. Pola makan yang menggabungkan biji-bijian, serat tinggi, dan kandungan protein, serta makanan mentah adalah pilihan terbaik untuk gaya hidup sehat.

Setiap makanan secara unik berkontribusi pada cara tubuh berfungsi dan mengeluarkan energi. Telur, salmon, yogurt yunani, sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, dan ayam panggang adalah pilihan tepat. Makanan itu kaya antioksidan, yang membantu membersihkan tubuh dari pemicu stres fisik (seperti bahan kimia) yang dapat membantu memblokir respons sistem kekebalan.

5. Sindrom Ovarium Polikistik

Studi terbaru menunjukkan bahwa pasien dengan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) mungkin berisiko lebih besar tertular COVID-19. Orang yang menderita PCOS terlahir sebagai wanita dan memiliki ovarium yang rentan mengembangkan kantong folikel yang menyebabkan kista.

Mereka sering memiliki kadar hormon pria berlebih dalam sistem tubuh dan lebih rentan terhadap obesitas. Karena ketidakseimbangan hormon, yang disebabkan oleh stresor luar seperti radikal bebas dari waktu ke waktu, sering kali terkait secara genetik, sering mengalami menstruasi tidak stabil dan tidak dapat diprediksi serta kesulitan untuk hamil.

Sedangkan orang yang terdiagnosis PCOS sering kali terserang diabetes karena berisiko lebih tinggi mengalami resistensi insulin dan lebih mudah terserang penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penurunan kadar Vitamin D, serta kanker organ reproduksi. Meskipun wanita yang menderita penyakit ini sebagian besar dianggap berada dalam kelompok usia yang seharusnya memiliki risiko lebih rendah untuk COVID-19, pasien PCOS telah dikaitkan dengan beberapa kasus paling parah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *