Ngeri! Sopir Kontainer Dikalungin Celurit, RI Susah Jadi Negara Maju

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Presiden Joko Widodo meradang lagi. Hambatan logistik di Indonesia masih saja terjadi, masalah pungli yang belum selesai selama bertahun-tahun membuat Jokowi geram.

Dalam kunjungan ke Tanjung Priok, eks Gubernur DKI Jakarta itu menerima keluhan dari pelaku usaha logistik. Pungutan liar alias pungli ternyata masih marak, dan menjadi beban buat dunia usaha. Ongkos logistik dan transportasi menjadi lebih tinggi, tidak efisien.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Agung Kurniawan, seorang sopir kontainer lantas mengacungkan tangan dan menyampaikan keluh kesahnya selama menjadi sopir kontainer. Pria kelahiran Ngawi 38 tahun silam ini menjelaskan bahwa para sopir kontainer kerap menjadi sasaran tindak premanisme.

“Begitu keadaan macet, di depannya ada yang dinaiki mobilnya. Naik ke atas mobil bawa celurit, nggak ada yang berani menolong. Padahal depan, belakang, samping itu kendaraan semua,” ungkap Agung, dilansir cnbc, Jumat (11/6).

Tidak hanya preman, pungli juga dilakukan oleh mereka yang berseragam. Misalnya di depo penampungan kontainer. Para karyawan depo sering meminta imbalan berupa uang tip agar laporan bisa diproses segera.

“Kita kan bawa kontainer nih, kosongan lah atau pun mau ambil (dalam keadaan) kosongan. Itu harus ada uang tip. Kadang-kadang Rp 15.000, ada yang Rp 20.000. Kalau nggak dikasih ya masih dikerjakan, cuma diperlambat.,” jelas Abdul Hakim, sesama pengemudi truk kontainer.

Mendengar laporan itu, Jokowi bertindak cepat. Jokowi langsung menghubungi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

“Saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar. Pertama itu. Kedua, juga kalau pas macet itu banyak driver yang dipalak preman-preman. Keluhan-keluhan ini tolong bisa diselesaikan. Itu saja Pak Kapolri,” tegas Jokowi.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *