Heboh Prank Akidi Tio, Muhammadiyah Sudah Sumbang Rp1 Triliun Selama Pandemi

ilustrasi istimewa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jakarta, Hajinews.id – Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menebar dana lebih dari Rp354 miliar untuk membantu warga terdampak pandemi Covid-19.

Dana itu merupakan hasil pengelolaan dana badan-badan usaha hingga Ziswaf yang masuk ke PP Muhammadiyah. Secara rinci, total dana yang telah dikeluarkan mencapai Rp354.184.233.939 hingga 30 Juli 2021.

“Kali ini MCCC Muhammadiyah merilis update nilai program yang bisa didata senilai Rp354 miliar lebih,” ujar Sekretaris MCCC PP Muhammadiyah Arif Nur Cholis, Senin 2 Agustus 2021.

Dari angka tersebut, total penerima manfaat respons Muhammadiyah-‘Aisyiyah sebanyak 32.331.180 jiwa berupa pembagian masker, sembako, disinfektan, program ketahanan pangan, pembangunan shelter isolasi mandiri, hingga program edukasi lainnya.

Menurut Arif, dana tersebut di luar biaya perawatan di sejumlah rumah sakit milik Muhammadiyah dan operasional relawan di lapangan.

“Nilai ini di luar nilai biaya perawatan di RS Muhammadiyah-‘Aisyiyah untuk 53.000 orang lebih pasien,” kata dia.

Arif memperkirakan, angka nilai program dan total penerima manfaat masih bisa bertambah. Sebab, terdapat beberapa pimpinan wilayah, daerah, cabang, dan ranting Muhammadiyah yang melakukan respons kemanusiaan baik berupa jasa dan dana yang belum terhitung angkanya.

Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah Jamaludin Ahmad memperkirakan, dana penanggulangan yang telah dikeluarkan seluruh warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia sejak masa awal pandemi Covid-19 hingga sekarang apabila dikalkulasikan bisa mencapai Rp1 triliun lebih.

“Itu terbukti bagaimana kita habis-habisan dana untuk pandemi Covid-19, yang dari perguruan tinggi (Muhammadiyah), dari rumah sakit (Muhammadiyah) saja kita Rp400 miliar. Itu belum dari cabang-ranting se-Indonesia yang kalau dijumlah bisa satu triliun lebih,” katanya beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, Muhammadiyah juga mendorong pemerintah semakin masif dalam percepatan vaksinasi bagi anak-anak karena masuk dalam kategori rentan menderita Covid-19 selain masyarakat golongan lanjut usia (Lansia).

“Dari data yang saat ini dimiliki IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), ada peningkatan penderita Covid-19 pada kelompok umur anak hingga 400 persen,” ujar Dokter Spesialis Anak MCCC PP Muhammadiyah Nurcholid Umam seperti dilaporkan Antara.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *