Oleh Umar Faqihuddin Spdi
Hajinews.id – Mematut diri, didepan Al Qur’an dan sunnah rasulullah adalah rambu pertama. Ikhtiyar untuk menjadikan kehidupan dalam frame penjaga. Tak hanya mengira ataupun menyangka.
Berusaha, menjadikannya cermin untuk berkaca. Agar tak jauh melangkah ternyata salah dan dosa. Dan bila salahpun berbenah segara. Tak akan dikalahkan masa.
Menyelamatkan setiap detik yang terarah untuk berpahala. Alangkah dahsyatnya ini…, menjadikan setiap waktu bermakna. Hari – hari akan berpikir ayat atau hadits yang akan dilaksana.
Barakah, jika diukur dengan kesesuaian dengan kitabulah dan sunnah yang ada. Memerankan petunjuk yang diminta. Ujungnya justru menjadikan Al Qur’an berjalan bersama.
Tak hanya slogan dan kata – kata. Atau sebatas cita- cita. Kemudian menunggu waktu yang tepat untuk mencoba. Justru seayat demi seayat dan sehadits sudah mencoba melaksana.
Menjadi ahli Quran yang berarti Ahlullah, dalam bilangan yang diakui Allah sebagai keluarga. Juga hamba istimewa. Bukan membacanya semata. Tapi sekaligus menghafalnya. Kemudian, mengamalkannya berusaha.
Semoga, kita diantara yang dimampukan dalam merealisasikannya.