Menurut UAS Inilah Wujud Asli Malaikat, Ternyata Sebesar Ini hingga Nabi Muhammad Tak Sanggup Melihat

Menurut UAS Inilah Wujud Asli Malaikat, Ternyata Sebesar Ini hingga Nabi Muhammad Tak Sanggup Melihat
UAS
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dari cahaya.

Malaikat memiliki nama-nama tersendiri dan mendapatkan tugas masing-masing dari Allah SWT.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mengenai wujud asli malaikat, hal tersebut menjadi sesuatu yang masih misteri. Hal itu dikarenakan hanya para Nabi yang diberi hak istimewa untuk bisa melihat malaikat.

Meskipun begitu, Ustadz Abdul Somad atau UAS menyebutkan bahwa di dalam Al-Qur’an sebetulnya telah dijelaskan mengenai wujud asli malaikat.

Sebagai manusia istimewa, Nabi Muhammad pernah beberapa kali diberi kesempatan untuk melihat wujud malaikat Jibril.

Namun ketika melihat wujud asli malaikat, Nabi Muhammad SAW tidak sanggup melakukannya karena suatu hal.

“Qulii ajni’atin, makhluk bersayap, matsnaa, dua, wa tsulaatsa, tiga, wa rubaa’, empat. Dari satu sayap ke sayap yang satu, bainal masyriqi wal maghrib, antara timur dan barat. Makanya Nabi (Muhammad) tidak pernah menengok Jibril dalam bentuk utuh di dunia,” kata Ustadz Abdul Somad atau UAS.

Karena begitu besarnya, sayap malaikat panjangnya bahkan seperti jarak dari timur ke barat.

Saat di dunia, malaikat tidak nampak dalam bentuk utuh atau aslinya. Barulah ketika Isra Mi’raj di Sidratil Muntaha, salah satu malaikat, yakni Jibril menampakkan wujud aslinya kepada Nabi Muhammad.

“Kapan baru nampaknya Jibril? Laqod ra-aahu nazlatan ukhraa, ‘inda shidiratil muntahaa, waktu Isra Mi’raj di Sidratil Muntaha,” ujar Ustadz Abdul Somad, dikutip dari unggahan kanal YouTube CAHAYAISLAM pada 7 Maret 2018.

“Kenapa waktu di dunia tak nampak dalam bentuk utuh? Andai Malaikat itu dalam bentuk utuh, bentuk fisik, semen, bertulang, berdaging, berkulit, tak muat dunia ini hanya untuk Jibril alaihi salam. Maka dilihatnya dalam bentuk, Allah menunjukkan dalam bentuk cahaya, karena cahaya tidak mengambil tempat. Cahaya, cahaya, cahaya. Sebesar apapun cahaya di ruangan ini tidak mengambil tempat,” lanjutnya.

Oleh karena itu, besarnya wujud malaikat menjadi penyebab mengapa malam istimewa diturunkannya Al-Qur’an disebut Lailatul Qadar atau malam yang sempit.

Berdasarkan sebuah hadits, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan di malam Lailatul Qadar turun para malaikat sehingga menyebabkan bumi menjadi ‘sempit’ lantaran wujud mereka sendiri yang begitu besar.

Selain itu, tanda-tanda dari datangnya Lailatul Qadar adalah jika pagi harinya matahari bersinar redup. Sinar matahari kalah dengan begitu banyaknya sinar malaikat yang turun sehingga menyebabkannya menjadi redup.

“Lailatul Qadar, malam yang sempit. Kenapa disebut sempit? Andai turun malaikat dalam bentuk batu kerikil, maka sempit dunia ini sampai kita tak bisa bergerak. Makanya pada pagi malam Lailatul Qadar itu cahaya matahari redup. Kenapa redup? Saking banyaknya cahaya malaikat yang turun,” jelas Ustadz Abdul Somad.

Karena itul pula, ketika Nabi Muhammad pertama kali bertemu Malaikat Jibril, meskipun dalam wujud tak nampak, Rasulullah SAW merasa sesak napas ketika dipeluknya.

Sumber: jember

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *