Bicara Soal Revolusi Akhlak, Quraish Shihab: Kalau Tidak Bisa Memuji Jangan Mencela

Bicara Soal Revolusi Akhlak, Quraish Shihab: Kalau Tidak Bisa Memuji Jangan Mencela
Bicara Soal Revolusi Akhlak, Quraish Shihab: Kalau Tidak Bisa Memuji Jangan Mencela
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ulama kharismatik dan cendekiawan muslim Prof Quraish Shihab mengungkap makna revolusi akhlak.

Kata revolusi akhlak sempat digaungkan oleh mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tersebut didasarkan pada tujuan Nabi Muhammad SAW di utus ke dunia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggunakan istilah revolusi mental dalam salah satu nawacita pemerintahannya.

Lalu bagaimana sebenarnya revolusi akhlak atau revolusi mental tersebut? Bagaimana penerapannya?

Ayah presenter cantik Najwa Shihab itu mengupas tuntas makna revolusi akhlak yang sebenarnya.

“Satu kata bisa menjadi omong kosong kalau tidak kita bergerak sesuai dengan isi kata itu,” ujar Quraish Shihab.

Menurut Quraish Shihab, sebanyak apapun mengulang kata, namun jika tidak bergerak, maka hal itu mustahil terjadi.

“Anda mengulang-ngulang seakan ke Surabaya besok, tanpa bergerak maka tidak akan terjadi,” lanjutnya.

Quraish Shihab lantas menceritakan seseorang yang ingin mengubah dunia namun selalu gagal.

“Yang kedua yang ingin saya katakan, ada seorang pernah bercita-cita mengubah dunia tapi dia gagal,” katanya.

Karena kegagalan itu, kemudian seseorang tersebut menurunkan targetnya dengan hanya ingin mengubah bangsanya.

“Maka dia turunkan targetnya mau mengubah bangsanya menjadi lebih positif, dia gagal juga,” lanjut Quraish Shihab.

Seseorang itu lantas menurunkan kembali targetnya, namun selalu gagal, hingga akhirnya dirinya menyadari semua itu harus diubah dari dirinya sendiri.

“Dia turunkan lagi, sukunya, gagal juga, dia turunkan lagi pada akhir usianya ingin merubah keluarganya, ketia dia sampai di pembaringan maut dia berucap, seandainya dulu saya memulai dengan mengubah diri saya, boleh jadi setelah setelah berubah saya bisa mengubah keluarga” jelas Quraish Shihab.

Karena itulah tokoh yang dikenal sangat santun ini mengajak masyarakat untuk merubah sesuatu dimulai dari diri sendiri.

“Karena itu, kalau ada kata penutup yang ingin saya ucapkan mari kita mulai dari diri kita masing-masing. Mari kita mulai mengubah keluarga kita, gak usah muluk-muluk,” bebernya.

Selain itu, ayah Najwa Shihab ini mengajak untuk menyebarkan kedamaian, baik kedamaian aktif maupun kedamaian pasif.

“Mari kita menyebarkan kedamaian, kalau bukan kedamaian aktif, kedamaian pasiflah begitu, apa yang saya maksud dengan kedamaian pasif,” kata Quraish Shihab.

Pengarang tafsir Al Manar itu berpesan jika tidak bisa menjadi orang baik, setidaknya tidak menjadi orang yang menghalangi orang berbuat baik.

“Kalau anda tidak bisa memberi jangan halangi orang lain memberi, kalau anda tidak bisa memuji, jangan mencela, kalau anda tidak bisa membantu jangan jerumuskan orang, itu dulu deh, kita sepakati orang demi orang,” pungkas Quraish Shihab.***

Sumber: sukabumi

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *