Hikmah Pagi : 4 Sifat Wajib Rasul yang Perlu Diteladani dan Diajarkan ke Anak

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Hajinews.id – Mengajarkan pendidikan agama Islam pada anak-anak sangat penting. Salah satunya dengan mengenalkan sifat wajib Rasul dan meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebelum menjelaskan sifat wajib Rasul, orang tua perlu memberikan pemahaman pada anak tentang tugas Rasul dalam Islam. Prof. Dr. Achmad Mubarak, M.A., dkk mengatakan bahwa rukun iman kedua adalah percaya kepada rasul.

Artinya, Allah SWT telah mengutus para Rasul-Nya untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar sepanjang sejarah. Kepada para Rasul, Allah memberikan wahyu berupa firma yang berisi ajaran dan petunjuk hidup bagi umat manusia.

“Dalam Ilmu Tauhid, Rasul diberikan tanggung jawab untuk memimpin umatnya secara operasional. Karena Rasul adalah teladan, maka mereka pasti orang-orang yang baik,” Prof Achmad dalam Buku Seri Akhlak Mulia IV Meneladani Sifat Nabi.

Nabi Muhammad SAW dikenal memiliki sifat wajib yang patut diteladani oleh umatnya. Sifat-sifat ini juga bisa menjadi dasar mendidik anak berakhlak mulai, Bunda.

Sifat wajib Rasul

Rasul memiliki empat sifat wajib yang bisa diteladani umatnya. Sifat-sifat ini bisa dicontohkan dan dipraktikkan ke anak dalam kehidupan sehari-hari ya, Bunda.

Berikut 4 sifat wajib Rasul menurut Prof Achmad dan mengutip dari modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dari Kementerian Agama:

1. Sidiq

Sidiq artinya benar dan jujur. Bunda bisa menjelaskan ke anak bahawa para rasul selalu berkata benar, baik benar dalam menyampaikan wahyu yang bersumber dari Allah SWT, ataupun benar dalam perkataan-perkataan yang berhubungan dengan persoalan keduniaan.

Dalam kehidupan sehari- hari, karakteristik orang yang jujur digambarkan sebagai orang yang tidak suka berbohong, bisa dipercaya, dan gaya hidupnya lurus. Kebalikan dari sifat jujur adalah suka berdusta dan berkhianat.

Bersifat jujur sangat penting dalam kehidupan sehari-hari ya, Bunda. Untuk itu, biasakan diri berkata dan bertindak jujur di depan anak agar dia bisa mencontoh kebaikan yang dilakukan orang tuanya.

Abdullah bin Mas’ud berkata:

“Rasulullah SAW bersabda, Kalian harus jujur, karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan pada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan, dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Amanah

Amanah berarti dapat dipercaya. Para rasul senantiasa selalu menjalankan tugas sesuai dengan yang diberikan Allah SWT. Agar tugas itu dapat dilaksanakan, mereka selalu menjaga jiwa dan raga dari perbuatan-perbuatan dosa, sehingga kepercayaan umat manusia terhadap dirinya akan senantiasa terjaga, Bunda.

Dalam Al-Quran, sifat amanah ini ada pada Nabi Muhammad SAW. Pada masa mudanya, Nabi Muhammad diberi gelar oleh penduduk Mekkah dengan sebutan Al-Amin, yang berarti amanah dan dapat dipercaya.

“Predikat ini diberikan oleh masyarakat karena belum pernah mendapatkan Nabi Muhammad berdusta. Apapun yang dikatakan Nabi Muhammad pasti akan dipercaya,” ujar Prof Achmad.

Terkait sifat amanah ini juga dijelaskan dalam hadis yang berbunyi:

“Tidak ada iman bagi yang tidak memiliki sifat Amanah dan tidak ada agama bagi yang tidak bisa dipegang janjinya.” (HR. Ahmad, Al-Baghawi, Ibnu Hibban, Baihaqi dan Al-Qudha’i)

3. Fathonah

Fathonah artinya cerdas. Para rasul memiliki kecerdasan dalam menjalankan amanah, tugas, dan tanggung jawab sebagai seorang rasul. Mereka juga mampu memahami persoalan umatnya dan memberikan jalan keluar.

Tak hanya itu ya, Bunda. Mereka pun mampu menghadirkan hujjah atau argumentasi bagi orang-orang yang menentangnya. Mereka juga mampu menanamkan kebenaran ke dalam hari orang-orang yang masih ragu kepadanya.

Perlu diingat bahwa orang yang ahli atau mahir belum tentu cerdas. Keahlian lebih dekat pada pengetahuan, sedangkan cerdas lebih kepada kemampuan untuk menerapkan keahlian sesuai kebutuhan sehingga membuahkan hasil yang optimal dengan risiko minimal.

Berikut hadis yang menjelaskan tentang sifat fathonah yang berarti cerdas:

“Kelebihan orang berilmu dari orang ahli ibadah (tanpa ilmu) adalah seperti keutamaan atas orang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya Allah, para malaikat, para penduduk langit dan bumi, bahkan semut yang di lubangnya, dan para ikan, mendoakan pengajar kebaikan para manusia.” (HR. At Turmudzi)

4. Tabligh

Tabligh berarti menyampaikan. Tabligh dikaitkan dengan sifat para rasul yang senantiasa menyampaikan semua wahyu kepada umat manusia, baik berupa pengetahuan, pedoman, syariat atau risalah kenabian yang lain.

Mereka menyampaikan semua wahyu karena tugas dan tanggung jawab. Tidak ada satu huruf pun yang disembunyikan para rasul saat menyampaikan kebaikan.

Sifat tabligh bisa diajarkan ke anak dengan menceritakan perjuangan nabi menyampaikan ajaran Islam ke seluruh umatnya, Bunda. Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 67:

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Artinya: “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maidah: 67).Dari Abdullah bin Amr, Nabi SAW bersabda:

“Sampaikankah dariku walaupun satu ayat. Kalian boleh menyampaikan riwayat dari kalangan Bani Israil, namun juga tak berdosa (bila tak menyampaikannya). Barang siapa dengan sengaja berdusta dengan mengatasnamakan-Ku, maka bersiap-siaplah masuk neraka.” (HR. Bukhari)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *