IDI Menilai Indonesia Sudah Lewati Masa Krisis Pandemi COVID-19

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Hajinews.id – Pandemi COVID-19 di Tanah Air terbukti bisa ditangani dengan baik. Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menilai bahwa Indonesia telah melewati masa krisis COVID-19.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut penuturan Adib Khumaidi, kasus harian COVID-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. “Kita sudah keluar dari krisis, mudah-mudahan kita tidak kembali pada krisis,” ungkap Adib.

Dalam acara yang disiarkan melalui kanal YouTube ILUNI FKUI pada Minggu (12/11), Adib masyarakat dan pemerintah tinggal mempersiapkan pemulihan adaptif dan ketahanan. “Tinggal yang harus kita siapkan adalah adaptive recovery dan resiliensi dari sistem kesehatan,” ujar Adib.

Adib pun memprediksi bahwa pandemi COVID-19 di Indonesia akan memasuki fase endemi apabila pada Natal dan Tahun baru 2022 (Nataru) nanti tidak ada lonjakan kasus yang terjadi dari seluruh daerah.

Meskipun menilai Indonesia telah melewati masa krisis COVID-19, Adib tetap meminta masyarakat untuk tetap menjaga kedisiplinan terhadap protokol kesehatan (prokes) 3M demi mencegah lonjakan kasus COVID-19 pada Nataru mendatang.

Adapun 3M yang dimaksud tentunya adalah memakai masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak.”Kalau di bulan Januari tidak ada peningkatan kasus kita masuk ke dalam kondisi new normal,” imbuh Adib.

Adib juga memaparkan bahwa pihaknya sebagai garda terdepan sudah menyiapkan sejumlah “amunisi” sebagai bekal apabila nantinya Indonesia menghadapi potensi gelombang tiga COVID-19 pada akhir 2021 atau awal tahun 2022 mendatang.

“Amunisi” yang dimaksud itu seperti SDM tenaga kesehatan hingga manajemen rumah sakit terhadap fluktuasi pasien COVID-19 yang dirawat inap. Adib pun mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk tetap mencukupi kebutuhan para tenaga kesehatan jika lonjakan kasus COVID-19 benar terjadi.

Pemenuhan kebutuhan itu seperti alat kesehatan, badan medis habis pakai, hingga oksigen. “Saya yakin teman-teman di lapangan, di daerah sudah bisa melakukan upaya itu,” ujar Adib.

“Kenapa? kita sudah belajar banyak, bulan Januari bulan Juli pada kenaikan kasus kemarin. Kesiapan-kesiapan kita dan bagaimana upaya koordinasi itu yang harus tetap diupayakan sehingga kita akan siap kalau ada lonjakan kasus,” pungkas Adib.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *